Beberapa Lambang Agama Buddha
Arca
Buddha
Arca Buddha adalah lambang
keluhuran. Arca Buddha sebagai lambang penghormatan kepada Guru Agung Sang Buddha yang sangat luhur. Guru Buddha sangat dihormati dan Beliau telah mengajarkan Dharma kepada
dewa dan manusia.
Stupa
Stupa, suatu bangunan yang identik dengan Agama Buddha, yang memiliki nilai seni yang sangat tinggi. Pada masa India Kuno, stupa merupakan bangunan sebagai tempat menyimpan relik (sisa kremasi) dari para makhluk suci termasuk Sang Buddha, yang kemudian menjadi objek pemujaan. Umat Buddha sendiri menganggap bahwa stupa adalah objek yang religius dan merupakan Tubuh Dharma-Nya (Dharmakaya)
Cakra/Roda
Dhamma
Cakra memiliki delapan
jari-jari. Ketika kita mengendarai sebuah mobil, roda-rodanya akan terus
berputar hingga sampai di tempat tujuannya. Begitu pula dengan Roda Dhamma,
semenjak Guru Agung Buddha membabarkan kebenaran (Dhamma) untuk pertama
kalinya, Dhamma akan terus-menerus menyebar keseluruh dunia hingga semua
makhluk terbebas dari Dukkha. Roda Dhamma merupakan symbol dari perputaran
ajaran Guru Agung Buddha terus berlanjut demi kebahagiaan semua makhluk. Selain
itu, roda Dhamma juga dilambangkan sebagai senjata yang dapat menghancurkan
ketidak tahuan dan kegelapan batin dalam diri manusia. Simbol ini juga
menggambarkan khotbah HGuru Agung Buddha
yang pertama kalinya di Taman RusaI sipatana, Sarnath, India.
Teratai/Padma/Lotus
Teratai putih melambangkan
Bodhi (Sansekerta untuk pencerahan). Murni melambangkan tubuh, pikiran dan
jiwa, bersama dengan kesempurnaan spiritual dan perdamaian sifat seseorang.
Sebuah bunga teratai umumnya dilengkapi dengan delapan kelopak, yang sesuai
dengan Delapan Jalan Hukum Baik. Teratai putih dianggap sebagai teratai dari
Buddha (tapi tidak Buddha sendiri) karena disebutkan di atas simbol-simbol yang
terkait dengannya.
Pohon
Bodhi/Daun Bodhi
Pohon Bodhi menghasilkan udara
segar. Selama berabad-abad, pepohonan telah menyediakan naungan dan
perlindungan bagi manusia maupun binatang. Pohon Bodhi adalah pohon tempat
naungan Petapa Gautama ketika Beliau mencapai penerangan sempurna, menjadi Yang
Agung Buddha. Saat ini, pohon Bodhi dihormati sebagai pencerminan keagungan dan
kebijaksanaan Guru Agung Buddha. Pohon
Bodhi ini juga dilambangkan sebagai pohon kehidupan. Menghormat pada pohon
Bodhi merupakan salah satu cara untuk menunjukkan rasa penghormatan dan syukur
kita, umat Buddha, atas kebijaksanaan dan ajaran yang telah dibabarkan oleh
Guru Agung Buddha. Oleh sebab itu Pohon Bodhi mempunyai makna penerangan
sempurna. Bodhi artinya penerangan sempurna.
Jejak
Kaki Buddha
Jejak kaki Guru Agung Buddha
ini sangat dihargai di seluruh Negara
Buddhis. Secara garis besar, jejak kaki yang sangat skematis ini memperlihatkan
seluruh jari kaki yang sama panjang dan terpahat di atas batu. Biasanya, jejak
kaki ini memperlihatkan tanda-tanda, baik itu Dharmachakra atau Chakra di
tengah telapak kaki, maupun menunjukkan tiga puluh dua (32), seratus delapan
(108), atau seratus tiga puluh dua (132) dari tanda-tanda istimewa Guru Agung
Buddha. Jejak kaki Guru Agung Buddha ini digunakan sebagai perlambangan atas
diri Guru Agung Buddha sebelum perlambangan Guru Agung Buddha dalam bentuk
patung manusia (Buddha Rupang) dibuat.
Kesimpulannya adalah Jejak
kaki Buddha adalah lambang dari kehadiran Buddha dalam mengajarkan Dharma di
dunia. Kita sebaiknya melaksanakan atau mempraktikan ajaran Buddha.
Bendera
Buddhist
Bendera Buddhist ada enam
warna. Keenam warna itu berasal dari sinar tubuh Buddha saat bermeditasi.
- Biru berarti bakti
- Kuning berarti bijaksana
- Merah berarti cinta kasih
- Putih berarti suci
- Jingga berarti semangat
- Campuran lima warna berarti kegiatan praktik dari makna kelima warna bendera Buddist
Swastika
Swastika (Svastika) berasal
dari bahasa Sanskerta ‘su’ yang artinya menjadi; dan ‘ka’ sebagai akhiran.
Jadi, swastika memiliki arti ‘keadaan menuju baik’. Swastika terdiri atas
sebuah palang dengan panjang ke empat lengan yang sama. Ujung setiap lengannya
mengarah kearah kanan. Terkadang beberapa titik ditambahkan pada masing-masing
lengannya
Swastika merupakan symbol kuno yang telah digunakan oleh berbagai budaya untuk melambangkan kehidupan, matahari, kekuasaan, kekuatan dan keberuntungan. Begitu pula dalam tradisi ajaran Agama Buddha, swastika melambangkan hal-hal yang baik dan positif. Selain itu, swastika juga merepresentasikan jejak kaki Guru Agung Buddha (Buddhapada). Swastika kerap kali digunakan sebagai tanda atau icon dalam sebuah teks Buddhis. Di Republik Rakyat Cina dan di Jepang, swastika digambarkan sebagai symbol kemajemukan, kebahagiaan, kesejahteraan dan umur yang panjang. Saat ini, swastika masih digunakan sebagai tanda istimewa pada patung-patung Guru Agung Buddha dan wihara-wihara. Dalam ajaran Agama Buddha aliran Tibet, swastika juga digunakan sebagai dasar dalam pola pakaian.