Subscribe Us

Selamat Datang Di Dharmaduta Inspiratif : https://www.damaduta.net

Lambang-Lambang Buddhis


Dalam agama Buddha, terdapat beberapa lambang. Lambang ini bukan hanya dalam bentuk logo, melainkan juga bentuk lain yang sering digunakan dalam agama Buddha. Lambang ini menggambarkan dan mengingatkan akan ajaran-ajaran Sang Buddha. 

Beberapa Lambang Agama Buddha

Arca Buddha

Arca Buddha adalah lambang keluhuran. Arca Buddha sebagai lambang penghormatan kepada Guru Agung Sang Buddha yang sangat luhur. Guru Buddha sangat dihormati dan Beliau telah mengajarkan Dharma kepada dewa dan manusia.

Stupa

Stupa, suatu bangunan yang identik dengan Agama Buddha, yang memiliki nilai seni yang sangat tinggi. Pada masa India Kuno, stupa merupakan bangunan sebagai tempat menyimpan relik (sisa kremasi) dari para makhluk suci termasuk Sang Buddha, yang kemudian menjadi objek pemujaan. Umat Buddha sendiri menganggap bahwa stupa adalah objek yang religius dan merupakan Tubuh Dharma-Nya (Dharmakaya)

Cakra/Roda Dhamma

Cakra memiliki delapan jari-jari. Ketika kita mengendarai sebuah mobil, roda-rodanya akan terus berputar hingga sampai di tempat tujuannya. Begitu pula dengan Roda Dhamma, semenjak Guru Agung Buddha membabarkan kebenaran (Dhamma) untuk pertama kalinya, Dhamma akan terus-menerus menyebar keseluruh dunia hingga semua makhluk terbebas dari Dukkha. Roda Dhamma merupakan symbol dari perputaran ajaran Guru Agung Buddha terus berlanjut demi kebahagiaan semua makhluk. Selain itu, roda Dhamma juga dilambangkan sebagai senjata yang dapat menghancurkan ketidak tahuan dan kegelapan batin dalam diri manusia. Simbol ini juga menggambarkan khotbah HGuru Agung Buddha  yang pertama kalinya di Taman RusaI sipatana, Sarnath, India.

Teratai/Padma/Lotus

Teratai putih melambangkan Bodhi (Sansekerta untuk pencerahan). Murni melambangkan tubuh, pikiran dan jiwa, bersama dengan kesempurnaan spiritual dan perdamaian sifat seseorang. Sebuah bunga teratai umumnya dilengkapi dengan delapan kelopak, yang sesuai dengan Delapan Jalan Hukum Baik. Teratai putih dianggap sebagai teratai dari Buddha (tapi tidak Buddha sendiri) karena disebutkan di atas simbol-simbol yang terkait dengannya.

Pohon Bodhi/Daun Bodhi

Pohon Bodhi menghasilkan udara segar. Selama berabad-abad, pepohonan telah menyediakan naungan dan perlindungan bagi manusia maupun binatang. Pohon Bodhi adalah pohon tempat naungan Petapa Gautama ketika Beliau mencapai penerangan sempurna, menjadi Yang Agung Buddha. Saat ini, pohon Bodhi dihormati sebagai pencerminan keagungan dan kebijaksanaan  Guru Agung Buddha. Pohon Bodhi ini juga dilambangkan sebagai pohon kehidupan. Menghormat pada pohon Bodhi merupakan salah satu cara untuk menunjukkan rasa penghormatan dan syukur kita, umat Buddha, atas kebijaksanaan dan ajaran yang telah dibabarkan oleh Guru Agung Buddha. Oleh sebab itu Pohon Bodhi mempunyai makna penerangan sempurna. Bodhi artinya penerangan sempurna.

Jejak Kaki Buddha

Jejak kaki Guru Agung Buddha ini sangat dihargai di seluruh Negara Buddhis. Secara garis besar, jejak kaki yang sangat skematis ini memperlihatkan seluruh jari kaki yang sama panjang dan terpahat di atas batu. Biasanya, jejak kaki ini memperlihatkan tanda-tanda, baik itu Dharmachakra atau Chakra di tengah telapak kaki, maupun menunjukkan tiga puluh dua (32), seratus delapan (108), atau seratus tiga puluh dua (132) dari tanda-tanda istimewa Guru Agung Buddha. Jejak kaki Guru Agung Buddha ini digunakan sebagai perlambangan atas diri Guru Agung Buddha sebelum perlambangan Guru Agung Buddha dalam bentuk patung manusia (Buddha Rupang) dibuat.

Kesimpulannya adalah Jejak kaki Buddha adalah lambang dari kehadiran Buddha dalam mengajarkan Dharma di dunia. Kita sebaiknya melaksanakan atau mempraktikan ajaran Buddha.

Bendera Buddhist

Bendera Buddhist ada enam warna. Keenam warna itu berasal dari sinar tubuh Buddha saat bermeditasi.

  1. Biru berarti bakti
  2. Kuning berarti bijaksana
  3. Merah berarti cinta kasih
  4. Putih berarti suci
  5. Jingga berarti semangat
  6. Campuran lima warna berarti kegiatan praktik dari makna kelima warna bendera Buddist

Swastika

Swastika (Svastika) berasal dari bahasa Sanskerta ‘su’ yang artinya menjadi; dan ‘ka’ sebagai akhiran. Jadi, swastika memiliki arti ‘keadaan menuju baik’. Swastika terdiri atas sebuah palang dengan panjang ke empat lengan yang sama. Ujung setiap lengannya mengarah kearah kanan. Terkadang beberapa titik ditambahkan pada masing-masing lengannya

Swastika merupakan symbol kuno yang telah digunakan oleh berbagai budaya untuk melambangkan kehidupan, matahari, kekuasaan, kekuatan dan keberuntungan. Begitu pula dalam tradisi ajaran Agama Buddha, swastika melambangkan hal-hal yang baik dan positif. Selain itu, swastika juga merepresentasikan jejak kaki Guru Agung Buddha (Buddhapada). Swastika kerap kali digunakan sebagai tanda atau icon dalam sebuah teks Buddhis. Di Republik Rakyat Cina dan di Jepang, swastika digambarkan sebagai symbol kemajemukan, kebahagiaan, kesejahteraan dan umur yang panjang. Saat ini, swastika masih digunakan sebagai tanda istimewa pada patung-patung Guru Agung Buddha dan wihara-wihara. Dalam ajaran Agama Buddha aliran Tibet, swastika juga digunakan sebagai dasar dalam pola pakaian.