Suatu hari, Raja Pasenadi dari Kosala pergi ke vihara
untuk memberi hormat kepada Sang Buddha setelah raja bersantap dengan banyak.
Raja mempunyai kebiasaan makan seperempat sangku (setengah gantang) nasi dan
kari daging. Saat di hadapan Sang Buddha, raja merasa sangat mengantuk sehingga
ia terus menerus terangguk-angguk menahan kantuk dan hampir tidak dapat
mempertahankan dirinya untuk tetap terjaga.
Kemudian ia berkata kepada Sang Buddha, "Bhante! Saya merasa sangat tidak nyaman setelah saya makan".
Padanya, Sang Buddha menjawab, "O Raja! Orang serakah banyak makan benar-benar menderita dengan cara seperti itu".
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 325 berikut:
Jika seseorang menjadi malas, serakah, rakus akan makanan dan suka merebahkan diri, sama seperti babi hutan yang berguling-guling kesana kemari. Orang yang bodoh ini akan terus menerus dilahirkan.
Setelah mendengar khotbah Dhamma itu, raja mengerti pesan tersebut, berangsur-angsur mengurangi jumlah makanan yang dimakannya. Hasilnya, ia menjadi jauh lebih bersemangat dan mudah terjaga, oleh karena itu ia juga berbahagia.
***