Subscribe Us

Selamat Datang Di Dharmaduta Inspiratif : https://www.damaduta.net

6 Cara Mengatur Dan Mengelola Keuangan

Berbicara tentang cara mengatur dan mengalola keuangan, tentu secara tidak langsung kita membahas Ilmu Manajemen. Seluruh kegiatan yang kita lakukan pasti ada pengaruh dari ilmu manajemen contohnya dalam mengatur keuangan, mengelola pemasukan dan pengeluaran. Oleh karena itu, untuk dapat melakukan segala sesuatu secara efektif dan efisien perlu manajemen yang baik.

Secara umum, manajemen merupakan suatu proses mengatur dan mengelola segala sesuatu yang dikerjakan oleh individu ataupun kelompok, untuk mencapai tujuan atau target yang telah direncanakan. Menurut merdeka.com ada 6 cara mengatur dan mengelola keuangan dengan baik:

1.    Membuat Catatan Keuangan Pribadi

Jika tidak membuat catatan keuangan pribadi, maka kita tidak bisa mengatur keuangan pribadi dengan baik. Kegunaan catatan pribadi sangatlah banyak. Cara ini merupakan cara dasar yang bisa kita lakukan untuk mulai mengatur keuangan pribadi dengan baik. Jika cara ini konsisten kita lakukan, maka keuangan pribadi akan tertata dengan baik.

Fungsi dari catatan keuangan pribadi adalah untuk melacak kemana saja kita membelanjakan penghasilan yang kita dapatkan. Selain itu kita bisa mengetahui pengeluaran apa saja yang bisa kita kurangi (jika itu tidak terlalu penting) yang hanya membuat nominal pengeluaran bertambah. Catatan keuangan pribadi juga sangat membantu untuk mencapai tujuan yang ingin kita gapai dengan rentan waktu yang sudah ditentukan. Misalnya ingin membeli rumah atau membuat rumah, mobil, atau membeli hal lain yang telah kita rencanakan.

2.    Buat Anggaran Bulanan

Untuk membuat anggaran bulanan, ada formula yang bisa kita gunakan dan bebas semau kita dalam mengaturnya. Kalu mengikuti formula ini yaitu 40 - 30 - 20 - 10, maksudnya adalah 40 persen pendapatan untuk biaya pengeluaran sehari-hari, seperti biaya tagihan bulanan hingga keperluan belanja bulanan untuk kebutuhan sehari-hari termasuk untuk uang hiburan seperti rekreasi, atau yang lainnya. Kemudian 30 persen pendapatan untuk membayar cicilan hutang apabila memiliki hutang, kalu tidak memiliki hutang berarti bisa digunakan untuk ditabung atau investasi. Selanjut, 20 persen pendapatan untuk investasi demi finansial yang baik di masa depan. Dan 10 persennya lagi kita alokasikan untuk donasi atau berdana.

3.    Buat Dana Darurat dari Tabungan Investasi

Dana darurat adalah dana yang amat penting untuk mengantisipasi keadaan darurat atau urgen sehingga tidak mempengaruhi kondisi keuangan kita. Dalam hidup tentu akan banyak kejadian atau musibah di luar dugaan yang mungkin terjadi, sehingga kita harus memiliki dana darurat. Dana darurat bisa kita dapatkan dari dana yang kita kumpulkan di tabungan investasi.

4.    Miliki Asuransi Kesehatan & Jiwa

Beberapa orang masih berpikir kegunaan dari memiliki asuransi kesehatan dan jiwa. Mereka merasa rugi setiap kali membayar asuransi namun merasa tidak mendapatkan manfaatnya. Seperti yang dikatakan di poin sebelumnya bahwa kita tidak bisa memprediksi apa yang mungkin terjadi kelak. 

Dengan memiliki asuransi, banyak manfaat yang bisa kita dapat, antara lain adalah untuk membiayai pengobatan atau perawatan, melindungi aset dan mencegah kehilangan aset dan hutang, dapat mengganti pembayaran cicilan dan hutang dan menambah dana untuk kebutuhan keluarga. Oleh karena itu, apabila kita tidak memiliki asuransi kesehatan dan jiwa setidaknya kita terdaftar sebagai pemegang kartu aktif BPJS dan bayar yuran setiap bulan.

5.    Segera Bayarkan Utang atau Cicilan

Utamakan untuk membayar dan melunasi hutang serta cicilan apabila memilikinya. Karena jika kamu mengabaikan hal tersebut, maka itu akan menjerat kita di kemudian hari. Dan akhirnya akan mengganggu Anda dalam mengatur keuangan pribadi.

6.    Hindari Utang Konsumtif

Hutang konsumtif merupakan pinjaman untuk membeli barang yang nilainya terus menurun di masa depan dan tidak menghasilkan keuntungan. Misalnya, Anda berhutang untuk membeli baju, tas, atau topi demi gaya hidup yang terlihat mewah, namun hal tersebut tidak memberikan penghasilan untukmu. Jika Anda terus melakukan hutang konsumtif, maka hal itu hanya akan membuat keuanganmu semakin tipis.