Subscribe Us

Selamat Datang Di Dharmaduta Inspiratif : https://www.damaduta.net

Cara Menangani Dan Merespon LGBT Dengan Bijak

Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender disingkat menjadi LGBT. Memandang fenomena LGBT yang marak terjadi perlu landasan atau dasar kemanusiaan. Memang berdasarkan pada hal kewajaran, LGBT tidak dibenarkan dan seharusnya tidak ada karena terjadi penyimpangan atau kelainan yang bertolak belakang dengan manusia pada umumnya. Oleh karenanya, perlu penanganan dan respon yang bijak.

Cara Menanganinya

LGBT merupakan kelaian yang dimiliki oleh seseorang yang cara mepanangannya bukan melalui hukuman sosial namun sebaliknya perlu dibimbing agar tidak salah jalan secara terus menerus. Dengan demikian tokoh agama perlu juga hadir untuk memberikan bimbingan dengan bahasa agama.

Selain itu, agar angka kelainan ini tidak semakin bertambah maka keharmonisan di dalam keluarga perlu terus ditingkatkan. Orang tua harus dekat dengan anak dan bisa memperhatikan pertumbuhan mental anak agar kelainan ini tidak berkembang pada anak. 

Merespon Fenomena Ini

Kalau berdasarkan kacamata ajaran agama Buddha fenomena LGBT dilihat sebagai salah satu perwujudan karma masa lampau. Umat Buddha meyakini adanya hukum karma atau hukum sebab-akibat. Contohnya, semasa hidup sering berbuat kebaikan, mempersembahkan bunga dan makanan di altar. Maka, kehidupan selanjutnya dapat memperoleh paras rupawan dan menjadi orang yang beruntung. Juga terjadi pada murid Sang Buddha seorang Bhikkhu yang dikenal Cakkhupala Thera dengan kesempurnaan Sang Buddha beliau dapat mengetahui bahwa dikelahiran ini ia mengalami kebutaan dikarenakan pada kelahiran sebelumnya seorang terlahir menjadi seorang tabub yang pernah melakukan pembutaan perbuatan jahat membutakan mata seorang wanita dikarenakan berbohong kepadanya sehingga membuatnya tersinggung. Sebagai akibat dari perbuatan jahatnya, tabib itu telah kehilangan penglihatannya pada banyak kehidupan selanjutnya.“ Maka, seseorang dimungkinkan terlahir sebagai LGBT karena perbuatan atau karma buruk yang dilakukan di kehidupan sebelumnya,” sehingga sekarang ia harus menghadapi kenyataan dari buah karma yang pernah dilakukannya. Oleh karenanya, dia harus dikondisikan dan mengkondisikan sendiri agar dikehidupan berikutnya tidak lagi terlahir menjadi seorang LBGT.

Dalam agama Buddha, seorang manusia tidak dibenarkan untuk menghakimi atau merendahkan sesamanya, karna itu hanya permainan buah karma masa laluSebaliknya hadir untuk merangkulnya agar tidak merugikan orang lain.

Seorang LGBT tidak bisa dianggap baik atau buruk, semua tergantung pada bagaimana seorang LGBT menghayati hidupnya dan respon orang lain disekitarnya. Kehadiarannya akan menjadi buruk kalau mengganggu orang lain atau orang lain merasa terganggu. Inilah cara menangani dan merespon LGBT dengan Bijak.

Semoga bermanfaat