Subscribe Us

Selamat Datang Di Dharmaduta Inspiratif : https://www.damaduta.net

Yang Ariya Anuruddha

Zaman sekarang ini masih ada orang yang memiliki kemampuan supranatural. Orang tertentu dapat melihat makhluk halus yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Anak indigo dapat mengetahui kejadian masa lampau maupun yang akan terjadi. Oleh karena itu, mari kita mengenal dan meneladani Y.A. Anuruddha.

Y.A. Anuruddha terkenal dalam Mata. Beliau adalah putra dari Amitodana, sepupu Buddha. Beliau mempunyai saudara kandung bernama Mahanama dan saudara satu ayah lain ibu dari Ananda. Wajahnya tampan, alisnya lurus dan bentuk hidungnya bagus. Beliau ahli dalam seni bela diri dan olahraga. Beliau memiliki fasilitas hidup seperti yang dimiliki Pangeran

Siddharta.

Kehadiran Buddha ke Kapilavatthu mempengaruhi banyak orang tertarik pada ajaran Buddha dan banyak di antara mereka yang meninggalkan hidup keduniawian untuk menjadi bhikkhu. Pada keluarga Anuruddha, belum ada yang menjadi bhikkhu. Oleh sebab itu, Mahanama mengusulkan agar salah satu dari mereka menjadi bhikkhu karena apabila keduanya menjadi bhikkhu, tidak ada lagi yang meneruskan garis keturunan keluarga.

Anuruddha yang terbiasa hidup dalam kemewahan merasa sulit untuk hidup sebagai bhikkhu. Namun, Mahanama membujuknya. Selanjutnya Anuruddha meminta izin dari ibunya untuk menjadi bhikkhu. Ibunya yang amat menyayanginya mula-mula menolak, akhirnya memberi izin. Pada suatu ketika, Anuruddha dan para bhikkhu lain sedang berkumpul di Vihara Jetavana mendengarkan khotbah Buddha. Beliau sangat mengantuk dan tertidur. Beliau terbangun ketika Buddha menyebut nama dan menyapanya dengan beberapa ungkapan. Setelah khotbah selesai, dengan rasa malu, Anuruddha menyampaikan penyesalan kepada Buddha dan untuk tidak mengulangi perbuatan yang sama, pada saat mendengarkan khotbah Buddha. Sejak itu, Anuruddha tidak pernah memejamkan mata walaupun di malam hari.

Anuruddha berlatih dengan tekun, pada akhirnya mencapai kesucian Arahat. Oleh karena itu, Beliau mendapat gelar Yang Ariya (Y.A.), artinya yang suci. Tetapi, latihan yang keras menyebabkan gangguan mata sehingga tidak dapat melihat. Menjelang Parinibbana, Buddha menyampaikan ungkapan terakhir: “O, Bhikkhu dengarkanlah baik-baik nasihatku! Segala sesuatu yang terdiri atas paduan unsur-unsur akan hancur kembali. Karena itu, berjuanglah dengan sungguh-sungguh.”

Y.A. Anuruddha dengan para bhikkhu lain mendesak Y.A. Ananda untuk melatih diri dengan sungguh-sungguh agar dapat mencapai tingkat Arahat pada konsili tersebut. Y.A. Anuruddha wafat (Parinibbana) di Desa Veluva dari Vajjian di bawah kerimbunan pohon bambu.