Zaman sekarang ini masih ada orang
yang memiliki kemampuan supranatural. Orang tertentu dapat melihat makhluk
halus yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Anak indigo dapat
mengetahui kejadian masa lampau maupun yang akan terjadi. Oleh karena itu, mari
kita mengenal dan meneladani Y.A. Anuruddha.
Y.A. Anuruddha terkenal dalam
Mata. Beliau adalah putra dari Amitodana, sepupu Buddha. Beliau mempunyai
saudara kandung bernama Mahanama dan saudara satu ayah lain ibu dari Ananda.
Wajahnya tampan, alisnya lurus dan bentuk hidungnya bagus. Beliau ahli dalam
seni bela diri dan olahraga. Beliau memiliki fasilitas hidup seperti yang
dimiliki Pangeran
Siddharta.
Kehadiran Buddha ke
Kapilavatthu mempengaruhi banyak orang tertarik pada ajaran Buddha dan banyak
di antara mereka yang meninggalkan hidup keduniawian untuk menjadi bhikkhu.
Pada keluarga Anuruddha, belum ada yang menjadi bhikkhu. Oleh sebab itu,
Mahanama mengusulkan agar salah satu dari mereka menjadi bhikkhu karena apabila
keduanya menjadi bhikkhu, tidak ada lagi yang meneruskan garis keturunan
keluarga.
Anuruddha yang terbiasa hidup
dalam kemewahan merasa sulit untuk hidup sebagai bhikkhu. Namun, Mahanama
membujuknya. Selanjutnya Anuruddha meminta izin dari ibunya untuk menjadi bhikkhu.
Ibunya yang amat menyayanginya mula-mula menolak, akhirnya memberi izin. Pada
suatu ketika, Anuruddha dan para bhikkhu lain sedang berkumpul di Vihara
Jetavana mendengarkan khotbah Buddha. Beliau sangat mengantuk dan tertidur.
Beliau terbangun ketika Buddha menyebut nama dan menyapanya dengan beberapa
ungkapan. Setelah khotbah selesai, dengan rasa malu, Anuruddha menyampaikan
penyesalan kepada Buddha dan untuk tidak mengulangi perbuatan yang sama, pada
saat mendengarkan khotbah Buddha. Sejak itu, Anuruddha tidak pernah memejamkan
mata walaupun di malam hari.
Anuruddha berlatih dengan
tekun, pada akhirnya mencapai kesucian Arahat. Oleh karena itu, Beliau mendapat
gelar Yang Ariya (Y.A.), artinya yang suci. Tetapi, latihan yang keras
menyebabkan gangguan mata sehingga tidak dapat melihat. Menjelang Parinibbana,
Buddha menyampaikan ungkapan terakhir: “O, Bhikkhu dengarkanlah baik-baik
nasihatku! Segala sesuatu yang terdiri atas paduan unsur-unsur akan hancur
kembali. Karena itu, berjuanglah dengan sungguh-sungguh.”
Y.A. Anuruddha dengan para bhikkhu lain mendesak Y.A. Ananda untuk melatih diri dengan sungguh-sungguh agar dapat mencapai tingkat Arahat pada konsili tersebut. Y.A. Anuruddha wafat (Parinibbana) di Desa Veluva dari Vajjian di bawah kerimbunan pohon bambu.