Di kalangan umat Buddha yang memiliki keyakinan kuat terhadap Arahat Sivali pasti sering membaca Paritta Sivali. Tujuannya adalah untuk memperoleh kemakmuran. Ada cara untuk menambah keyakinan agar kebutuhan terpenuhi, umat Buddha melakukan pembacaan paritta Sivali lalu berdana di vihara. Ia bertekad setelah dana terkumpul akan menyumbangkannya kepada vihara tersebut. Y.A. Sivali terkenal dengan berkah kemakmuran dan kesejahteraan. Ia adalah putra Ratu Suppavasa dari Kerajaan Koliya. Sifat murah hatinya nomor dua setelah Buddha. Akibatnya, dimanapun beliau berada, kebutuhannya selalu terpenuhi.
Sivali Paritta
Sivali ca Mahathero Devatanarapujito
Soraho paccayatimhi,
ahang vandami tang sada
Sivali ca Mahathero Yakkhadevapujito
Soraho paccayatimhi,
ahang vandami tang sada
Sivali Theragunang etang
sotthi labhang Bhavantu me.
Terjemahan:
Paritta Sivali
“Arahat
Sivali dipuji oleh para dewa,
Semoga semua kebutuhan terpenuhi.
Mahathera Sivali
dipuji oleh yakkha,
Semoga dengan kekuatan yang
ada
pada Sivali
akan memberikan berkah kemakmuran dan
kesejahteraan bagi saya”
Kelahiran Sivali
Ratu Suppavasa melahirkan seorang bayi laki-laki yang tampan. Ratu sangat
bahagia karena bayinya telah lahir dengan selamat dan sehat. Ia mengundang
kembali Buddha bersama para siswanya sebagai tanda terima kasih dan rasa
hormatnya. Upacara persembahan dengan dana yang besar diselenggarakan lagi
selama tujuh hari. Akhirnya, pangeran diberi nama Sivali sebab ia memadamkan
api duka dari orang-orang yang melahirkan tidak tepat pada waktunya.
Ketika Pangeran Sivali masih kecil, Arahat Sariputta, siswa utama Buddha
mengunjunginya. Yang Ariya Sariputta menjelaskan, bagaimana menderitanya
Pangeran, ketika di dalam kandungan Ratu Suppavasa dalam waktu yang lama.
Melalui Yang Ariya Sariputta, Pangeran Sivali menyatakan ingin menjadi bhikkhu.
Pangeran Sivali menyadari, alangkah menderitanya karena berada dalam rahim yang
cukup lama.
Ratu menjadi sangat senang dan mengizinkan putranya menjadi bhikkhu. Hal
penting yang perlu kalian ketahui bahwa, ketika rambutnya dipotong pertama
kali, Arahat Sariputta menganjurkan agar Pangeran Sivali bermeditasi dengan
mengambil objek kekotoran dari jasmani. Sebelum seluruh rambutnya terpotong
habis, ia telah berhasil mencapai tingkat
kesucian Arahat.
Sejak Sivali menjadi bhikkhu, bhikkhu-bhikkhu yang lain menerima banyak kebutuhan, seperti: jubah, makanan, tempat tinggal, dan obatobatan. Arahat Sivali yang sangat beruntung ini menjadi pemimpin dari 500 bhikkhu. Ketika Arahat Sivali sedang melakukan perjalanan di hutan bersama 500 bhikkhu, dewa pohon beringin mempersembahkan dana kepada mereka selama tujuh hari. Suatu ketika, Buddha menunjuk para bhikkhu untuk posisi-posisi tertentu. Arahat Sivali ditunjuk sebagai bhikkhu yang utama di antara para bhikkhu lain yang menjadi siswa Buddha, sebagai bhikkhu yang memperoleh banyak kebutuhan. Selanjutnya, Buddha mengucapkan syair: “Etadaggam Bhikkhave mama savakanam bhikkhunam labhinam vadidam Sivali”. Artinya: Sivali adalah siswa saya yang utama yang memperoleh banyak kebutuhan.