Menurut pandangan agama Buddha terjadinya akhir zaman
atau kiamat membutuhkan waktu yang sangat lama, sebagaimana yang diuraikan
berdasarkan beberapa teori, ciri dan tanda-tanda akhir zaman dibawah ini.
Ada
beberapa teori mengenai
akhir zaman. Teori
pertama, menyatakan bahwa pada saat usia manusia mencapai rata-rata sepuluh tahun, peperangan
berlangsung selama tujuh hari, dilanjutkan dengan wabah penyakit yang
berlangsung selama tujuh bulan tujuh hari, dilanjutkan dengan kelaparan selama
tujuh tahun tujuh bulan, dan tujuh hari.
Teori
kedua, menyatakan bahwa hanya satu jenis bencana yang akan terjadi di setiap
akhir kappa kecil. Saat usia
manusia hanya sepuluh tahun di kappa pertama, wabah
penyakit muncul, di kappa kedua peperangan terjadi, dan di kappa ketiga,
kelaparan melanda. Pola ini berlanjut sampai sepanjang enambelas kappa
berikutnya.
Teori
ketiga, menyatakan bahwa kala usia
manusia rata-rata tiga tuluh
tahun, ada periode kelaparan selama tujuh tahun, tujuh bulan, dan tujuh hari. Dikala usia rata-rata manusia mencapai dua-puluh tahun,
ada periode wabah penyakit selama tujuh bulan dan tujuh hari. Kala usia rata-rata manusia mencapai sepuluh tahun,
terjadi peperangan
selama tujuh hari.
Jadi ada empat ciri dari akhir zaman menurut pandangan
agama Buddha yaitu usia manusia semakin menurun, terjadinya peperangan, wabah
penyakit, dan kelaparan melanda manusia.
Lima macam kemerosostan sebagai tanda-tanda Akhir-Zaman menurut ajaran agama Buddha:
Kemerosotan
pandangan (ditthi sakaya): aneka ragam gagasan dan pandangan terbalik muncul di
seluruh pelosok dunia dan menjadi dominan di dalam benak manusia.
Kemerosotan hawa
nafsu (kilesa kasaya) : manusia hanya mengejar kesenangan dengan menghalalkan
segala cara. Segala jenis kejahatan merajalela dan perbuatan tercela (dengan
menggunakan standar hidup kita sekarang) dianggapnya sebagai norma-norma.
Orang-orang yang melakukan kejahatan bahkan disanjung sebagai pahlawan dan
dihormati di masyarakat.
Kemerosotan
kondisi manusia (sattva-kasaya): mayoritas manusia tidak mendapatkan kepuasan
batin dan kebahagiaan dalam kehidupan. Saat itu, fisik dan mental manusia jauh
lebih inferior daripada saat kita hidup sekarang ini.
Kemerosotan jangka kehidupan manusia (ayus-kasaya): jangka kehidupan rata-rata manusia secara makro menurun hingga ke titik kritis.
Kemerosotan
zaman dunia (kalpa kasaya): peperangan, bencana-alam, wabah-penyakit,
gagal-panen, dan kelaparan melanda dunia. Saat mengalami ini, lingkungan hidup
(ekosistem dan ekologi) semakin memburuk.
Demikian uraian singkat tentang akhir zaman menurut
pandangan agama Buddha. Semoga bermanfaat