Subscribe Us

Selamat Datang Di Dharmaduta Inspiratif : https://www.damaduta.net

Misionaris Dharma Pertama Oleh 60 Arahat

Pada suatu hari, Buddha mengumpulkan muridnya berjumlah enam puluh orang Arahat dan berkata, “Aku telah terbebas dari semua ikatan, oh Bhikkhu, baik yang bersifat batiniah maupun yang bersifat badaniah, demikian pula kamu sekalian. Sekarang kamu harus mengembara guna kesejahteraan dan keselamatan orang banyak. Janganlah pergi berduaan ke tempat yang sama.

Khotbahkanlah Dhamma yang mulia pada awalnya, mulia pada pertengahannya, dan mulia pada akhirnya. Umumkanlah tentang kehidupan suci yang benar-benar bersih dan sempurna dalam ungkapan dan dalam hakikatnya. Terdapat makhluk-makhluk yang matanya hanya ditutupi oleh sedikit debu. Kalau tidak mendengar Dhamma, mereka akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh manfaat yang besar. Mereka adalah orangorang yang dapat mengerti Dhamma dengan sempurna. Aku sendiri akan pergi ke Senanigama di Uruvela untuk mengajar Dhamma.” Kemudian berangkatlah keenam puluh Arahat itu sendiri-sendiri ke berbagai jurusan dan mengajar Dhamma kepada penduduk yang mereka jumpai.

Dalam perjalanan dari Uruvela ke Benares, pada suatu hari Buddha tiba di perkebunan kapas dan beristirahat di bawah sebatang pohon yang rindang. Tidak jauh dari tempat itu, tiga puluh orang pemuda sedang bermain-main yang diberi nama Bhaddavaggiya. Dua puluh sembilan orang sudah menikah, hanya seorang belum. Ia membawa seorang teman wanita lain. Selagi mereka sedang bermain-main dengan asyik, teman wanita lain tersebut menghilang dengan membawa pergi perhiasan yang mereka letakkan di satu tempat tertentu.

Setelah tahu apa yang terjadi, mereka mencari teman wanita lain tersebut. Melihat Buddha duduk di bawah pohon, mereka menanyakan, apakah Buddha melihat seorang wanita lewat di dekat situ. Atas pertanyaan Buddha, mereka menceritakan apa yang telah terjadi. Kemudian Buddha berkata, “Oh, Anakanak muda, cobalah pikir, yang mana yang lebih penting. Menemukan dirimu sendiri atau menemukan seorang wanita lain?” Setelah mereka menjawab bahwa lebih penting menemukan diri mereka sendiri, maka Buddha kemudian berkhotbah tentang Anupubbikatha dan Empat Kesunyataan Mulia. Mereka semua memperoleh Mata Dhamma dan mohon ditahbiskan menjadi bhikkhu. Setelah ditahbiskan, mereka dikirim ke tempat-tempat jauh untuk mengajarkan Dhamma.