Baju
yang sederhana dan mahal sama-sama dipakai buat nutupi badan, makan seadanya dirumah
dengan makan mewah diretoran itu
sama-sama kenyang, jam tangan sederhana dan mewah sama-sama nunjukan waktu. Intinya
hiduplah sesuai dengan kemampuan, jangan persulit diri hanya karena termakan
gengsi.
Hidup
mewah memang suatu impian banyak orang sehingga terkadang hanyut dengan impian
sehingga lupa akan kestabilan finansial. Oleh karena itu, jangan terlalu
memaksakan kehendak tidak sesuai kemampuan. Kenapa demikian, karena apabila
tidak sesuai kemampuan tetapi terlalu dipaksakan maka derita akan menghampiri. Sebagaimana
Sang Buddha katakan sebab derita adalah loba dan dosa atau serakah dan ketidak
tahuan, apabila serakah dan tidak mau tahu menyelimuti kita maka beban hidup akan bertambah
(derita/dukha). Lebih baik hidup sederhana, jangan gengsi. Kebanyakan tuntutan
hidup akan membuat tekanan hidup bertambah berat. Dengan demikain maka bergaya hiduplah sesuai kemampuan.
Sebagaimana kata-kata bijak “hiduplah sesuai kemampuan jangan hidup sesuai
kemauan. Bergaya boleh saja asalkan mampu jika tidak jangan memaksa, hiduplah
sesuai kemampuan". Mengapa gaya hidup harus
menyesuaikan dengan kemampuan?,,,,. Jawabannya: ada alasannya, alasan dimaksud :
Pertama,
demi menjaga stabilitas finansial. Kestabilan
finansial adalah salah satu dari sekian aspek penting yang harus
dijaga agar kondisi keuangan tetap stabil.
Salah
satu kebiasaan yang bisa mempengaruhi kondisi finansial adalah terkait gaya
hidup. Sebenarnya tidak ada yang salah ketika kita mengadopsi gaya hidup mewah,
asal sepadan dengan pendapatan yang kita punya.
Kedua, terhindar dari utang. Berutang memang bisa jadi salah satu jalan keluar ketika keuangan kita sudah tidak sanggup lagi menutupi pengeluaran. Tapi dengan catatan bahwa hutang tersebut untuk mencukupi kebutuhan yang memang penting dan benar-benar mendesak.
Ketiga,
gaya hidup mewah belum tentu bahagia. Memiliki gaya hidup mewah memang terlihat
menyenangkan. Selain bisa membeli apapun yang diinginkan, kita juga akan
menonjol dalam kehidupan masyarakat. Tapi sayangnya, hal ini sering menjadikan
orang salah arah. Hanya karena memenuhi kehidupan mewah, pada akhirnya kita mengorbankan hal lain yang jauh lebih penting.
Salah
satu alasan mengapa harus menyesuaikan gaya hidup dengan kemampuan yaitu karena
gaya hidup mewah belum tentu bahagia. Bisa jadi kebiasaan mengadopsi gaya hidup
atas dasar menuruti gengsi hanya membuat kita merasakan kebahagiaan sesaat dan
justru kesulitan di belakang.
Keempat,
sederhana bukan berarti kamu tidak sukses. Sejatinya kehidupan yang sederhana
jauh lebih menyenangkan daripada sekedar menuruti gaya hidup dengan menonjolkan
kemewahan. Namun demikian, sebagian orang tidak setuju dengan pernyataan
tersebut. Bagi mereka gaya hidup merupakan cerminan kesuksesan yang telah
diraih.
Padahal
anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Mereka yang benar-benar sukses tidak
akan menonjolkan dirinya apalagi sampai berlomba-lomba dalam mengadopsi gaya
hidup mewah untuk menuruti gengsi. Bagaimana pun juga, gaya hidup yang hanya
sekadar menuruti gengsi bisa menjebak kita ke dalam jeratan keborosan.
Kelima,
gaya hidup yang sesuai kemampuan akan membuat hidup kita terasa lebih nyaman. Membahas
gaya hidup memang tidak ada habisnya. Hal ini tidak terlepas dari kebiasaan
orang yang saling pamer satu sama lain. Hanya karena ingin menonjolkan diri dan
jadi yang paling unggul, pada akhirnya banyak orang memiliki gaya hidup jauh di
atas kemampuannya.
Padahal
gaya hidup yang apa adanya itu jauh lebih nyaman dan menyenangkan. Kita bisa
menikmati kebahagiaan hidup yang sebenarnya. Gaya hidup yang sesuai kemampuan
membuat kita tidak harus kerepotan karena memikirkan tagihan akhir bulan atau
ketika kebutuhan kita tidak tercukupi dikarenakan uang sudah tandas.
Gaya
hidup mewah memang sering menjadi kedambaan dan kebanggaan bagi banyak orang.
Padahal pada kenyataannya gaya hidup mewah bukan berarti bahagia apalagi melebihi
batas kemampuan. Jika kita sering mengadopsi gaya hidup di luar batas kemampuan,
sebaiknya jangan lakukan lagi. Seperti pepatah mengatakan jangan besar pasak
daripada tihang yang berarti jangan besar pengeluaran dari pada pendapatan.
Hidup
sederhana bukan berarti membiarkan diri sendiri untuk tetap dengan kondisi yang
apa adanya. Tentunya usaha harus tetap ada untuk menuju kehidupan yang lebih
baik lagi, dengan hidup tetap tenang dan tak banyak kekhawatirkan, menerapkan
gaya hidup sederhana adalah salah satu pilihan yang tepat. Dengan demikain kita
tetap bisa menjalani kehidupan yang bahagia dengan kesederhanaan.
Jangan sekali-kali menjadikan ukuran kita, dengan mereka yang sudah sukses. Tetapi lihatlah kebawah maka kita akan bersyukur dengan kondisi yang ada. Tetap banyak berbuat baik kelak akan mendapat karma baik yang lebih lagi. Hidup hari ini hanyalah permainan karma.
Semoga bermanfaat.