Y.A. Bakkula terkenal dengan
berkah umur panjang. Beliau adalah seorang bhikkhu dengan kesehatan dan
kemandirian yang sempurna. Beliau tidak pernah sakit. Selama menjadi bhikkhu,
Bakkula tidak pernah menerima atau meminta pelayanan dari orang lain. Ketika
Bakkula masih bayi, saat sedang mandi di Sungai Yamuna, ia jatuh ke dalam arus
sungai karena kecerobohan perawat. Ikan menelannya dan membawanya ke tepi sungai
di Varanasi, India. Ikan itu tertangkap oleh nelayan dan dijual kepada seorang
putri. Ia menyukai ikan dan berpikir memasak ikan itu sendiri. Ketika membelah
perut ikan itu, ia melihat seorang anak seperti patung emas di dalam ikan.
“Saya telah menemukan anak!,” dia berteriak girang. Bayi itu dalam kondisi
sehat walaupun ada di dalam perut ikan karena kekuatan pengetahuan luas.
Pada mulanya, ia meminta izin
dari orang tuanya untuk membuatnya dua keluarga utuh. Raja memutuskan bahwa dua
keluarga harus memiliki ia secara bersamaan. Oleh karena itu, namanya Bakkula
yang berarti “dua keluarga”. Bakkula hidup sejahtera. Pada usia 80 tahun ia
mendengar ajaran Buddha dan memutuskan untuk meninggalkan keduniawian.
Pada hari kedelapan, ia mendapatkan
kesucian. Kemudian, Buddha menyatakan Bakkula menjadi yang terdepan dari para
bhikhu yang memiliki kesehatan yang baik (A:1:25). Kebebasannya dari penyakit
disebabkan oleh perbuatan penyembuhan yang ia lakukan di bawah Buddha masa
lalu, Anoma, Dassi (AA: 1:304) danVipassī (AA: 1:305 f). Bakkula adalah salah
satu dari empat siswa Buddha yang memiliki pengetahuan luar biasa (mahâbhiñña).
Tiga lainnya adalah bhikhu Sariputta dan Moggallana, dan bhikkhuni Bhadda
Kaccana (AA: 1:376). Y.A. Bakkula Parinibbana pada usia 160 tahun. Dengan
kesaktiannya, beliau menciptakan api yang membakar tubuhnya.