Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), empati adalah keadaan mental yang membuat
seseorang merasa dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan
orang atau kelompok lain. Empati
merupakan sikap positif yang ada dalam diri manusia seperti : jujur,
terbuka, ramah dan peduli pada orang lain.
Dalam https://buddhazine.com empati adalah kemampuan untuk melihat dunia
dari sudut pandang orang lain. Empati berarti, orang menunda sudut pandangnya
sendiri, dan mempertimbangkan sudut pandang orang lain. Empati adalah inti dari
dialog yang sehat. Empati adalah dasar dari kehidupan bersama yang sehat.
Ketika kita mampu
untuk mengenali, memahami, dan memiliki
rasa kasihan kepada
makhluk lain yang berada dalam
kesolitan berarti kita sudah memiliki sifat empati. Empati berkaitan dengan perasaan yang lahir dari
kesadaran.
Sikap ini tidak
muncul dengan instan walaupun sejatinya
semua orang memilikinya dan tidak pernah hilang hanya saja tertutupi oleh
kekotoran batin. Sikap ini perlu untuk dipelihara dan dikembangkan agar tetap
terjaga dengan baik sehingga dapat tumbuh dan berkembang.
Menurut https://www.sehatq.com cara memelihara dan juga meningkatkan rasa empati dalam diri melalui enam cara yaitu (1) berkumpul dengan orang yang berbeda, (2) menjadi pendengar yang baik, (3) posisikan diri menjadi orang lain, (4) tertarik dengan sekitar, (5) mulai perubahan sosial, (6) imajinasi tanpa batas.
1. Berkumpul
dengan orang yang berbeda
Penting untuk berkumpul dengan
mereka yang berbeda. Entah itu perbedaan latar belakang, kemampuan sosial
ekonomi, etnis, kesempurnaan fisik, dan lainnya. Orang yang banyak menghabiskan
waktu dengan mereka yang berbeda akan memiliki rasa empati lebih besar. Ini
adalah bentuk penerimaan terhadap perbedaan dan bukannya menonjolkan bahwa diri
sendiri berbeda dengan orang lain.
2. Menjadi
pendengar yang baik
Tidak semua orang bisa menjadi pendengar yang baik. Sikap
empati tentu berperan penting ketika berada di posisi ini. Sadari betul bahwa
ketika ada orang bercerita tentang kesulitan yang dihadapinya, tugas pendengar
adalah mendengarkan, bukan untuk memberi jawaban.
Tugas utama Anda adalah mendengarkan ceritanya,
bagaimanapun caranya orang tersebut mengekspresikan emosinya. Mau menyisihkan
waktu dan mendengarkan curahan hati orang lain adalah bentuk empati yang nyata.
3. Posisikan
diri menjadi orang lain
Meski mustahil bisa memposisikan diri seperti orang lain
secara 100%, setidaknya cobalah membayangkan jika Anda ada di posisi tersebut.
Bayangkan jika Anda yang mengalami hal itu. Pola pikir seperti ini akan
membantu membentuk sikap empati sekaligus rasa solidaritas untuk bersama-sama
merasakan apa yang mereka hadapi.
4. Tertarik
dengan sekitar
Contoh sikap empati adalah ketika seseorang dengan tulus
mau mengajak bicara orang asing yang duduk di sebelahnya saat di pesawat atau
bus. Bukan untuk menginterogasi, namun orang yang memiliki sikap empati tinggi
menganggap orang lain lebih menarik ketimbang dirinya sendiri.
Di sinilah sikap empati membuat seseorang mau melihat
dengan kacamata lebih luas terhadap apa yang terjadi di dunia. Topik yang dibicarakan
tentu bukan basa basi tentang cuaca, namun memahami perspektif dari kacamata
orang lain. Tak mudah melakukan hal ini karena perlu keberanian.
5. Mulai
perubahan sosial
Sikap empati yang terakumulasi bahkan bisa mewujudkan
perubahan sosial dan aksi yang besar. Ini bisa terjadi ketika orang dengan
sikap empati tinggi berinisiatif melakukan aksi sosial atau berkumpul dengan
sesama orang yang memiliki sifat yang sama. Tidak menutup kemungkinan, buah
dari pemikiran orang-orang dengan empati ini dapat mengubah dunia.
6. Imajinasi
tanpa batas
Orang yang memiliki sikap empati tinggi juga tak akan segan
berimajinasi tanpa batas. Tentunya, ke arah perubahan dunia yang lebih positif.
Contoh sikap empati ketika mengampanyekan pemanasan global, orang yang empati
tak ragu memposisikan diri untuk membaca perspektif perusahaan minyak yang
belum terbarukan.
Contoh sikap empati bisa dimulai dari hal-hal sederhana,
tak selalu yang bersifat muluk-muluk dan fenomenal. Anak-anak bahkan sudah bisa
menanamkan rasa empati lewat apa yang diajarkan orangtua atau orang terdekat
mereka. Hal yang lebih rumit adalah menjaga agar sikap empati ini tidak luntur.
Sikap empati bisa diaplikasikan di tiap konteks hubungan
dengan orang lain. Mulai dari atasan kepada bawahan, pertemanan, kekerabatan,
dan banyak lagi.
Di sisi lain, memang benar bahwa orang yang sangat empati
bisa saja dimanfaatkan oleh orang manipulatif. Utamanya, jika seseorang
mengabaikan logika dan realita. Namun hal ini bisa dihindari dengan tetap
bersikap terbuka pada perubahan dan perbedaan sehingga tak mudah “terbutakan”.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Azelia Trafiana. 2020. Cara Mengembangkan Sikap Empati Yang Baik Bagi Diri Sendiri Dan Orang Lain. Di https://www.sehatq.com
Reza Wattimene. 2019. Agama dan Empati. https://buddhazine.com