Dalam agama Buddha Karma menciptakan keadaan manusia berbeda-beda. Perbedaan itu ada akibat yang telah dilakukannya. Kesulitan atau kemudahan, kehilangan atau menemukan sesuatu yang baru sesuai harapan, kekurangan atau kelebihan, musibah atau keberuntungan, penyakit atau kesehatan, kemiskinan atau kekayaan adalah bagian dari karma. Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang mampu mengatur ini semua karena sudah tercipta melalui perbuatan atau karmanya sendiri.
Di dalam Samyutta Nikaya dinyatakan “sesuai dengan benih yang ditabur, demikian pulalah buah yang dituai. Mereka yang menanam kebajikan akan tumbuh kebahagiaan”. Sebagaimana juga terdapat dalam Khuddhaka Nikaya, Udana 40 tentang Paticcasamuppada dengan rumus adanya ini karena terjadinya itu. Dengan timbulnya ini, timbulah itu. Dengan tidak adanya ini, maka tidak adanya itu. Dengan lenyapnya ini, maka lenyaplah itu.
Ini adalah hukum sebab akibat yang berlaku sebagai salah satu dari lima hukum alam atau Panca Niyama. Panca Niyama dimaksud yaitu:
- Utu Niyama (Hukum Terkait dengan Iklim). Seperti timbulnya pergantian musim dan perubahan iklim yang disebabkan oleh angin, hujan, panas, benda seperti gas, cair dan padat, kecepatan cahaya, terbentuk dan hancurnya tata surya dan sebagainya. Semua aspek fisika diatur oleh hukum ini.
- Bijja Niyama (Hukum Tumbuhan) adalah hukum tertib yang mengatur tumbuh-tumbuhan dari benih atau biji-bijian dan pertumbuhan tanam-tanaman, misalnya padi berasal dari tumbuhnya benih padi, manisnya gula berasal dari batang tebu atau madu, adanya keistimewaan dari pada berbagai jenis buah-buahan, hukum genetika atau penurunan sifat dan sebagainya.
- Citta Niyama (Hukum Psikologis) adalah hukum tertib mengenai proses jalannya alam pikiran atau hukum alam batiniah, misalnya : proses kesadaran, timbul dan lenyapnya kesadaran, sifat-sifat kesadaran, kekuatan pikiran atau batin, serta fenomena ekstra-sensorik seperti Telepati, kemampuan untuk mengingat hal-hal yang telah lampau, kemampuan untuk mengetahui hal-hal yang akan terjadi dalam jangka pendek atau jauh, kemampuan membaca pikiran orang lain, dan semua gejala batiniah yang kini masih belum terpecahkan oleh ilmu pengetahuan modern termasuk dalam hukum ini.
- Kamma Niyama (Hukum Perbuatan) adalah hukum tertib yang mengatur sebab akibat dari perbuatan, misalnya: perbuatan baik membuahkan pahala kebahagiaan dan perbuatan buruk berakibat penderitaan.
- Dhamma Niyama (Fenomena Alam) adalah hukum tertib yang mengatur sebab-sebab terjadinya keselarasan atau persamaan dari satu gejala yang khas, misalnya terjadinya keajaiban alam seperti bumi bergetar pada waktu seseorang Bodhisattva hendak mengakhiri hidupnya sebagai seorang calon Buddha, atau pada saat Ia akan terlahir untuk menjadi Buddha. Hukum gaya berat atau gravitasi, daya listrik, gerakan gelombang dan sebagainya, termasuk dalam hukum ini.
Dari lima hukum ini terdapat Kamma Niyama yang berhubungan dengan kehidupan termasuk proses diperolehnya keberuntungan, kebahagiaan, dan lainnya. Hukum inilah yang membuka rahasia kehidupan yang mengatur keadaan manusia kenapa bisa berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Semoga bermanfaat