Sering orang membahas tentang kemampuan luar biasa yang pernah terjadi atau sedang terjadi. Kemampuan dimaksud adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu yang di luar nalar, sehingga menyita banyak perhatian. Diantaranya terjadi pada seseorang yang bisa meramal masa depan orang lain, bisa membaca pikiran orang lain, menahan hujan, kebal senjata dan masih banyak kemampuan lainnya. Kemampuan ini secara umum disebut mukjizat. Dalam agama Buddha, dikenal dengan abinna, yaitu kemampuan batin yang hanya dapat dimiliki oleh mereka yang berhasil dalam meditasi.
Berhasilnya meditasi dalam agama Buddha dipengaruhi oleh karma pada kehidupan yang lampau, ada seseorang yang belum lama bermeditasi telah mencapai keadaan tertentu, tetapi bahkan bagi karmanya yang kurang baik, sangat kesulitan untuk bermeditasi dan kemampuan yang dicapaipun sangat terbatas.
Terkait kemampuan ini, Sang Buddha menyatakan bahwa kemampuan supranatural ini bukanlah tujuan sejati agama Buddha karena tidak membawa pada pencerahan, tidak membuat seseorang menjadi suci atau mulia. Itulah sebabnya Sang Buddha tidak mengajarkan pengikutnya untuk mencapai kemampuan ini, tetapi sang Buddha mengajarkan kemampuan yang lebih tinggi dan mulai yaitu jalan untuk menuju pembebasan sejati atau terbebas dari semua penderitaan mencapai Nibbana.
Oleh karena itu, terlepas dari berbagai persepsi tentang kemampuan diluar nalar ini, jika ia memiliki semangat tinggi untuk menjalankan Dhamma, memiliki keyakinan, moral yang baik, bijaksana, berpengetahuan dan perhatian yang mantap, tekun bermeditasi ia akan mampu melenyapkan penderitaan. Inilah tujuan agama Buddha yang sebenarnya sesuai yang diharapkan oleh Sang Buddha dan terkait kemampuan seperti yang disampaikan di atas akan dengan sedirinya setelah mencapai tingkat kesucian sebagaimana yang dicapai oleh siswa Sang Buddha seperti Yang Ariya Moggallana dan lainnya.
Semoga Bermanfaat