Jauh sebelum isu kesetaraan
gender Sang
Buddha telah meletakkan fondasi
kuat terkait kesetaraan antara wanita dan laki-laki. Sang Buddha juga menjelaskan tentang hakikat kedudukan wanita yang penting dalam keluarga termasuk dalam menciptakan keluarga yang bahagia sejahtera. Terkait hal ini terdapat pada kisah dalam kitab suci Samyuta Nikaya. 1.86. Diceritakan bahwa Raja Pasenadi Kosala sedih
ketika mendengar permaisurinya, yaitu Ratu Malika melahirkan seorang anak
perempuan. Sang Raja mengharapkan permaisurinya melahirkan seorang anak
laki-laki yang nantinya akan
menjadi penerus kerajaannya.
Mendengar kesediahan ini Sang Buddha menemui dan menjelaskan kepada Raja Pasenadi Kosala sebagai berikut "Sang Buddha mengatakan sesungguhnya, seorang
anak perempuan merupakan keturunan yang lebih baik dari pada seorang laki-laki,
ya baginda raja rakyat: anak
perempuan sesungguhnya dapat tumbuh bijaksana, bajik, dihormati, anak perempuan yang kelak akan enjadi wanita sebagai
istri yang berdedikasi. Ketika Putra
yang dilahirkan darinya kelak dapat menjadi seorang pahlawan, memerintah negara
besar. Putra seperti itu dari seorang perempuan yang mulia yang menjadi pembimbing
segenap bangsanya”.
Dari
penjelasan Sang Buddha di atas sebenarnya bukan hanya terkait kesamaan derajat
antara wanita dan laki-laki tetapi juga terkait harkat, martabat wanita dan keuanggulan yang dimiliki oleh wanita. Wanita
merupakan sumber generasi yang akan meneruskan estafet
perjuangan sebuah bangsa sehingga kedudukannya sangat terhormat. Wanita juga memiliki keunggulan yang luar
biasa yaitu memiliki kemampuan mendidik anak, manajemen
keluarga dalam hal
mengatur pengeluaran keuangan serta input keuagan atau penghasilan. Bahkan mampu mengatur berbagai hal terkait masalah
kekeluargaan dengan baik.
Terkait
hal di atas juga terdapat dalam Sigalovada Sutta diuaraikan bahwa kesejahteraan dan
kebahagiaan keluarga bukan
hanya tugas suami, melainkan peran seimbang antara suami dan istri. Istri sesungguhnya berperan aktif dalam mendukung
kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga. Istri juga memiliki peran besar untuk ikut mensukseskan keluarga menuju bahagia
sejahtera. Kesejahteraan tercipta sangat
dipengaruhi oleh campurtangan istri untuk menjaga harta
dengan baik dan memanajemenkan keuangan keluarga. Jadi dapat disimpulkan bahwa wanita memiliki kesetaraan dengan
laki-laki dan peran wanita sangat besar dalam menciptakan keluarga hahagia
sejahtera.
Semoga bermanfaat