Cara setiap orang dalam
menyikapi kehidupan pasti berbeda-beda. Ada yang dapat
mengendalikan diri dengan baik, namun ada juga yang merasa tertekan ketika menghadapi kehidupan yang bertulak belakang dengan harapan, tetapi pada sebagian orang ada yang acuh tak acuh. Inilah gambaran perbedaan orang dalam menyikapi
kehidupan ini. Bagi mereka yang
dapat mengendalikan diri dengan baik dalam menyikapi kehidupan, maka inilah gambaran orang yang dapat bersyukur menerima
apa adanya terhaap apa yang diterima. Menjalankan kehidupan
sebagaimana adanya, dapat membuat orang semakin mengerti makna kehidupannya.
Menyadari bahwa roda kehidupan akan terus berputar anicca, rasa senang dan susah akan terus ada,
datang silih berganti. Sebagai insan yang percaya terhadap hukum alam atau Dhamma Niyama,
tentu akan selalu mensyukuri
sekecil apapun berkah yang didapatkan, tidak mengeluh dan merasa kurang. Namun terus melakukan yang terbaik atau
kebajikan, menghindari tindakan kejahatan, dan selalu melakukan pengendalian
diri agar tetap berada dijalan yang benar.
Sang
Buddha dalam Dhammapada,
Syair 204 mengajarkan ada tiga hal yang
patut dikembangkan dalam kehidupan ini, yaitu: kesehatan, kepuasan, dan kepercayaan.
Semua orang mengharapkan hidup lebih
dari cukup, memiliki kesehatan yang baik, menjadi orang yang sempurna, mendapatkan teman yang dapat
dipercaya, sehingga banyak orang yang
terlalu
tinggi dalam membuat target kehidupan. Dampaknya,
ketika
apa yang diharapkan tidak tercapai maka timbul rasa kecewa dan kesedihan yang
mendalam, padahal masih ada hal yang dapat disyukuri dari apa yang telah
didapatkan.
Oleh
karena itu, harus dimulai dari hal yang paling sederhana agar mudah berterima kasih dan bersyukur.
Sadarilah bahwa munculnya rasa tidak puas lebih disebabkan oleh pikiran yang
tidak terkendali. Karenanya kita harus selalu mengendalikan pikiran kita dengan
senantiasa memunculkan rasa terima kasih dan syukur atas apa yang telah
didapatkan. Marilah kita melatih diri untuk melihat segala sesuatu sebagaimana apa
adanya. Segala sesuatu yang berkaitan dengan diri ini kita tempatkan dalam kondisi
yang netral. Kita tidak menjadi terikat karenanya, tetapi juga tidak menolak
atas keberadaannya. Kita melakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati, bekerja
dengan sebaik-baiknya agar apa yang kita peroleh adalah milik kita bukan
termuat unsur-unsur ketidak baikan.
Untuk itulah sikapi kehidupan dengan penuh bijaksana. Kendalikan pikiran dengan baik. Kuatkan persaudaraan dan kepedulian antar sesama manusia. Taburkan cinta kasih kepada semua makhluk. Bangkitkan semangat kerja dengan kerja cerdas, tuntas, dan cepat maka berkah karma baik akan terus tumbuh dan berkembang.