Kita sudah biasa melihat ada orang yang cepat berhasil, namun ada juga orang yang selalu gagal dalam
meraih keberhasilan. Kedua kenyataan ini menjadi hal
yang umum terjadi dan kondisi yang berbeda ini juga dapat melahirkan perasaan iri bahkan iri dengki. Manakala perasaan itu
semakin kuat, dampak yang ditimbulkan adalah melahirkan perbuatan atau usaha yang tidak baik.
Disadari ataupun tidak, jika
sikap iri dan dengki
membelenggu diri, maka pikiran yang selalu muncul adalah mengharapkan orang
yang dianggap berhasil atau sukses itu mendapat celaka. Orang yang susah
melihat kebahagiaan orang lain, maka
dapat dipastikan di dalam dirinya telah tersimpan niat yang tidak baik.
Bagaimana kita sebagai umat
Buddha menyikapinya?,,,, maka cara
menyikapinya adalah dengan mensukuri apa yang dimiliki, lalu sadari
bahwa tidak baik jika pikiran diliputi kebencian dan iri dengki. Jauhkan
pikiran dari harapan adanya penderitaan orang lain, fokuslah untuk
membahagiakan diri sendiri dan juga orang lain.
Sang Buddha, mengajarkan kepada pengikutnya untuk senantiasa mengembangkan cinta kasih dan kasih sayang, menjauhkan
diri dari keserakahan, kebencian,
dan kebodohan atau kegelapan batin. Sang Buddha dengan jelas menyampikan
bahwa “kebencian tidak akan berakhir jika dibalas dengan kebencian, namun
kebencian hanya akan berakhir jika dibalas dengan cinta kasih”. Pesan penting
yang dapat kita peroleh adalah untuk selalu mengembangkan batin dengan turut
berbahagia atas kebahagiaan orang lain.
Oleh karena itu, marilah kita tumbuhkan rasa gembira dan bahagia. Banyak hal yang dapat
kita lakukan untuk menumbuhkannya
yaitu dengan mengucapkan selamat atas kebahagiaan orang lain dan mengucapkan
selamat terhadap keberhasilan orang lain.
Teruslah belajar untuk senantiasa
menemukan dan mencari gembira dan
bahagia dalam diri kita dan
selanjutnya turut berbahagia atas keberhasilan orang lain. Buddha Dhamma senantiasa menuntun kita selangkah
demi selangkah untuk meraih kegembiraan
dan kebahagiaan. Melalui hati
yang bersih dan pikiran yang jernih akan dapat
merasakan kegembiraan dan kebahagiaan
yang sesungguhnya. Tanamkan dalam diri untuk tidak melakukan kejahatan, selalu melakukan kebaikan, dan berupaya untuk membersihkan hati dan menjernihkan pikirian dari kekotoran batin.