Subscribe Us

Selamat Datang Di Dharmaduta Inspiratif : https://www.damaduta.net

Gunakan Saat Ini Untuk Akan Datang

Satu bulan lalu, satu Minggu lalu, satu hari lalu, 1 jam lalu, bahkan 1 menit yang lalu adalah masa lalu. Masa lalu sudah berlalu, tidak bisa diulang lagi, masa lalu tidak bisa dirubah, masa lalu adalah sejarah kehidupan. Untuk itu, isilah sejarah hidup dengan kebajikan-kebajikan. Saat ini adalah moment kekinian, menyadari kekinian, menyadari saat ini, menyadari yang dilakukan yang diucapkan dan yang sedang dipikirkan, menyadari yang sedang dirasakan. Masa lalu tidak bisa dirubah, masa lalu sudah berlalu, masa lalu jadikan pembelajaran. Lima menit lalu sama dengan masa lalu.

Saat ini moment kekinian, yang menentukan kedepan seperti apa. Dulu sering melakukan pelanggaran sila pertama yaitu menyakiti, menyiksa makhluk lain, melakukan pembunuhan makhluk hidup sehingga dikehidupan sekarang sakit-sakitan, mengalami kecelakaan, susah punya keturunan, umur pendek.

Dulu sering melanggar sila kedua yaitu mengambil barang orang lain atau mencuri, korupsi, dan lain sebagainya. Sehingga dikehidupan ini lahir di keluarga miskin, sering kecurian, rumahnya pernah kebakaran, sering kena banjir, harta dihabiskan anaknya, dirampok, bisnis bangkrut, akhirnya bekerja pun hanya cukup makan saja.

Dhammapada BAB 1 ayat 3 : dia mencelaku, Dia memukulku, dia mengalahkanku, dia merampas milikku. Pada mereka yang menanggung rasa benci terhadap hal tersebut, kebenciannya tidak akan menjadi reda. Dhammapada BAB 1 ayat 5 : Na hi verena verani. Sammantidha kudacanam. Avarena ca sammanti. Esa Dhammo sanantano. Kebencian tidak pernah dapat dilenyapkan dengan kebencian, kebencian hanya dapat dilenyapkan dengan cinta kasih, kasih sayang dan saling memaafkan. Ini adalah kebenaran abadi.

Dulu sering melanggar sila ke empat sehingga dikehidupan sekarang kita tidak dipercaya orang lain, menjadi sasaran penghinaan, banyak musuh, sering dituduh yang tidak benar, difitnah, terlahir jelek dan lain sebagainya.

Ada beberapa tekad yang harus dilakukan untuk memurnikan karma dengan meminimalkan akibat karma buruk yang sudah dilakukan yaitu MENYESAL dan MEMINTA MAAF DENGAN TULUS : Saya ... meminta maaf dengan tulus, telah berbuat kesalahan pelanggaran sila moralitas baik di kehidupan ini maupun yang lalu. Renungkan keadaan saat ini dan sila yang kemungkinan sudah di langgar. Saya meminta maaf dengan TULUS kepada semua makhluk yang pernah saya sakiti sengaja tidak sengaja di kehidupan ini dan kehidupan yang lalu.

Saya... memaafkan dengan tulus atas kesalahan yang diperbuat siapa saja kepada saya, sengaja tidak sengaja di kehidupan ini dan yang kehidupan lalu, saya maafkan dengan tulus.

Bertekad untuk memperbaiki diri  :

* TEKAD PERBAIKAN dengan menjalankan Sila (Pancasila, Athasila), mulai saat ini dan seterusnya, saya akan menjadi manusia yang bertekad melaksanakan moralitas saat ada yang lihat maupun sendiri.

*Sering MELAKUKAN ANTITESA dari pelanggaran Sila yang telah dilakukan misalnya pelanggaran sila pertama dengan sering fangsen, dana ke orang yang sakit, dana ke panti jompo atau pun dengan tenaga membantu orang sakit dan lain sejenisnya.

* MENSUCIKAN HATI & PIKIRAN dengan Berlindung pada Buddha Dhamma Sangha, berlindung pada Cahaya Buddha, BERLINDUNG PADA KEKUATAN TAK TERBATAS dari PARA BUDDHA BODHISATVA dengan senantiasa melafalkan Nama Yang Maha Suci : Buddha Bodhisatva (Namo Tassa Bagavatto Arahatto Sammasambuddhassa, melafalkan BUDDHANUSATI berulang-ulang, Namo Amitofo, Om Tare Tut Tare Ture Soha, Om Benza Satto Hom dan lain lain, lakukan lah di mana saja jadikan sarana untuk penyadaran/eling dengan pikiran terarah kepada Yang Tercerahkan, jadikan Nama Agung Yang Tercerahkan sebagai "Mantra purifikasi karma", tubuh ucapan pikiran kepada Yang Tercerahkan, hal ini merupakan perbuatan kebajikan yang besar. Membaca Paritta Suci pagi dan malam hari (tekad Sila, meditasi Cinta kasih, pelimpahan jasa kebajikan). Meditasi Perenungan terhadap Buddha, meditasi melafalkan Nama Buddha Bodhisatva. Menumbuhkan Cinta kasih dan welas asih kepada semua makhluk, bertekad menjadi manusia yang baik hati, murah hati, suka menolong, pemaaf dan murah senyum. Berbuat kebajikan dan agenda perbuatan bajik lainnya, ciptakan peluang berbuat kebajikan yang bisa dilakukan kontinyu konsisten sesuaikan dengan kelebihan masing-masing individu.

Semoga dengan melakukan hal-hal di atas paling tidak bila karma buruk berbuah menjadi lebih ringan dan mudah di lalui, dan berlindung kepada Buddha Bodhisatva adalah salah satu cara terbaik lahir di alam bahagia.

Semoga bermanfaat