Saat diri kita marah, emosi, benci tentu sangat susah untuk mengendalikannya, ucapan kata yang kalau disadari akan seperti gema dan bergelumbang dalam batin kita, tetapi bila disadari dan dilatih, seorang praktisi bisa meredamnya. Diri kita adalah kuasa kita untuk melatih, merubah, dan menaklukkannya. Salah satunya melalui meditasi mindfullness yaitu apa yang sedang kita pikirkan, rasakan, dan lakukan saat ini kita sadari sepenuhnya. Ulangi pertanyaan ini sesering mungkin dan berbahagialah dimoment kekinian.
Orang lain mau marah bukan kuasa kita untuk merubahnya, kita hanya bisa memiliki sikap batin yang tetap tenang. Latihlah diri untuk menerima kenyataan bahwa ada kata-kata terdengar merdu di telinga, pasti juga ada kata-kata kasar yang tidak merdu, terima aja kenyataan ini, yang penting sadari jangan ikut berucap kasar.
Orang lain mau benci, bukan kuasa kita untuk melarangnya, tapi yang pasti kita bisa untuk tidak ikut membenci. Kita harus pegang teguh prinsip buddhisme bahwa kebencian tidak akan habis-habinya apabila dibalas dengan kebencian. Stop kebencian karena kebencian adalah racun bagi tubuh dan pikiran, yang suka membenci dan mendendam hidup tidak akan bahagia, tubuh akan sering sakit-sakitan, umur pendek dan tidak bahagia.
Orang lain menyebarkan fitnah dan berita-berita bohong, bukan kuasa kita untuk mencegahnya, kita hanya bisa menyarankan yang baik saja, tapi kita bisa tetap tidak ikut menyebarkan fitnah dan berita negatif lainnya. Jika menerima berita yang disangsikan kebenarannya, cukup berita itu sampai di tempat kita saja, jangan kita teruskan.
Bacalah berita dari sumber yang bisa
dipercaya seperti detik.com, kompas, dan kurangi baca berita negatif yang
menimbulkan kecemasan. Tetaplah bersikap tenang, ketenangan menghasilkan
antibodi yang kuat, kecemasan ketakutan menurunkan anti bodi dan merusak
kesehatan.
Ini adalah pencerahan kepada kita, bahwa berdasarkan konteks ini kita tidak dapat menguasai orang lain tetapi kita dapat manguasai diri kita sendiri tetapi .
Semoga bermanfaat