Sang Buddha mengajarkan menggunakan
kesempatan hidup untuk
berjuang mencapai tujuan secara sungguh-sungguh. Kehidupan ini singkat, hal
ini dapat kita sadari sepenuhnya
pada kegiatan kita sehari-hari, waktu yang kita lalui cepat.
Baru saja kita tidur mengakhiri aktifitas malam sudah kembali pagi dan mesti
bergegas melanjutkan pekerjaan. Baru saja memulai pekerjaan rasa-rasanya sudah
sore dan menjelang malam dan istirahat kembali. Baru saja merayakan tahun baru
rasa-rasanya sudah di pertengahan atau di akhir tahun. Demikianlah, begitu
singkat kehidupan ini. Terkadang kita menunda-nunda sesuatu yang baik berharap
akan ada waktu yang terbaik datang tetapi terus saja kesempatan ideal itu sulit
terpenuhi. Akhirnya waktu terlewati begitu saja tanpa ada hasil yang kita
lakukan atau kita capai.
Menyadari begitu singkat kehidupan
ini, para Ariya menasehatkan untuk memanfaatkan
waktu yang berguna.
Nasihat tersebut diantaranya terdapat dalam
kitab Theragatha 451: “Amoghaṁ divasaṁ kayirā, appena bahukena vā; Yaṁ yaṁ
vijahate rattiṁ, tadūnaṁ tassa jīvitaṁ”. Artinya: Jadikanlah harimu produktif,
apakah sedikit atau banyak. Karena setiap siang dan malam yang berlalu,
kehidupanmu berkurang sebanyak itu.
Apapun peran kita, apakah
sebagai pabbajjita atau gharavassa yang bekerja sebagai guru, siswa, aparat
pemerintah, kepala rumah tangga, ibu rumah tangga, petani ataupun pedagang,
hendaknya senantiasa mengisi kehidupan dengan hal-hal bajik dan bermanfaat.
Kita bertanggungjawab atas pencapaian tujuan hidup masing-masing. Ini artinya
siapapun dari kita, pada apapun posisi kita mempunyai tugas dan tanggung jawab,
medan perjuangan dan usaha sendiri-sendiri dalam mencapai kebahagiaan hidup.
Pada tataran spiritual apapun
kedudukannya kita mempunyai tujuan sama yakni agar terbebas dari penderitaan.
Penderitaan muncul karena keinginan yang terkontaminasi oleh kekotoran batin
seperti kebencian, keserakahan dan kebodohan batin. Kita perlu mewaspadai
munculnya kekotoran batin ini. Dalam setiap momen pemikiran, ucapan maupun
tindakan kita kekotoran batin ini mudah sekali muncul. Mencemari usaha-usaha
perjuangan kita dalam pemurnian batin menuju kesempurnaan. Hanya dengan
kewaspadaan kita dapat melihat dengan jernih ditataran mana spiritualitas kita.
Berjuanglah dengan penuh kewaspadaan,
semoga
berbuah hasil kebahagiaan. Bahagia
di dunia ini dan bahagian didunia selnjutnya.
Semoga bermanfaat