Mengatasi marah, benci, dan dendam memang sangatlah susah. Saat
ribut dengan orang lain, pastilah perasaan tidak enak akan terus mempengaruhi
perasaan, batin akan berbicara sendiri, kata yang keluar adalah kata-kata yang
penuh kebencian, cacian, batin akan terus berbicara ketika ingat pertengkaran,
berjam-jam bahkan berhari-hari, bahkan berminggu-minggu.
Perasaan
ini sangat susah dihentikan, apalagi bukan praktisi meditasi. Untuk
seorang praktisi saja harus mengeluarkan energi untuk merubahnya. Yang di mulai
dari "menyadari bahwa ini" hanya perasaan. Walau sudah disadari
"perasaan sakit" juga terus muncul seperti gema. Bagaimana cara
menghadapi perasaan tidak suka, benci yang seperti gema terus
muncul. Pertama-tama harus disadari bahwa apapun alasannya, tidak suka
benci, marah apalagi mendendam adalah kumpulan Dosa (kebencian) yang harus dikikis
dilenyapkan sesuai Ajaran Buddha.
Berusahalah
memberi pengertian agar tidak terus memendam emosi, saat marah atau
bertengkar dengan yang lain: berusaha mengerti kenapa ia marah misalnya :
mungkin kurang tidur, lagi banyak tekanan, lagi sakit, sedang ribut dengan
suami/istri/mertua atau sedang ribut dengan yang lain, egonya tinggi maka
seorang praktisi harus belajar mengalah, beri pengertian pada diri sendiri
bahwa sifat-sifat buruk seseorang sangat susah dirubah jadi harus diterima bila
ada yang keras kepala mempertahankan "kesalahannya" dan sebagainya,
mudah-mudahan perasaan ini bisa netral kembali.
Ingatlah
kebaikan-kebaiknya, ingat masa-masa indah, ingatlah saat-saat bersama, dan
sebagainya. Biasanya yang berselisih seringkali memiliki hubungan karma
yang dekat, misalnya suami-istri, ibu, ayah, mertua, adik, kakak, ipar, teman
dekat, teman sekolah, teman kerja, tetangga, teman se-Dharma dan sejenisnya.
Yang seharusnya dilingkupi dengan metta, lingkungan kita mempraktekkan Dharma
bukan dengan kebencian.
kesabaran
dan hati penuh maaf, diliputi cinta kasih dan welas asih itulah praktek para
bijaksana. Duduk diam meditasi, sampai perasaan netral lagi. Latihlah
Meditasi Cinta Kasih yang konsisten, saat metta muncul maka tidak akan ada
kebencian. melatih meditasi cinta kasih membawa manfaat hati yang lembut mudah
memaafkan. Dalam Dhammapada, Syair 197: sungguh bahagia jika kita
hidup tanpa membenci di antara orang-orang yang membenci, di antara orang-orang
yang membenci, kita hidup tanpa benci.
Semoga bermanfaat