Kita tidak punya pilihan, sebab kita tidak mungkin Hidup Dalam dua masa. Jika kita ingin menyongsong masa depan yang bahagia dan sukacita, kita harus meninggalkan kesuraman masa lalu. Kegagalan, kesalahan, kebodohan, dan ketidak beruntungan masa lalu memang menyakitkan, namun tidak berarti bahwa sekali gagal, selamanya kita gagal. Dengan belajar pada masa lalu, kita sambut masa depan.
Simak ilustrasi berikut ini: segelas air putih yang tercampur garam akan menjadi asin, untuk mengeluarkan garam yang melarut sudah tidak mungkin, satu-satunya cara adalah dengan menambah air putih, sebab dengan bertambahnya air putih akan menghambarkan rasa asin, akhirnya rasa asin itu akan hilang.
Demikianlah dengan Hidup, kadang sulit sekali melupakan kejadian masa lalu. Kita semua punya masa lalu dengan pengalaman atau kisah menyakitkan, yang meninggalkan luka-luka yang terus membayangi sampai ke hari-hari kita sekarang. Walaupun kejadian sudah lama berlalu, namun tak mau berlalu dalam jiwa, mempengaruhi pola pikir dan perilaku kita, membuat kita gelisah, takut melangkah, kehilangan keyakinan diri, bahkan frustasi .
Kita bisa belajar dari masa lalu, jika kita mau mengambil hikmah, makna dan kearifan di balik semua kejadian yang menyakitkan itu: kebodohan dapat menjadi kearifan, kecerobohan dapat menjadi kecermatan, kerapuhan dapat menjadi ketegaran, kenaifan dapat menjadi kedewasaan. Cara terbaik untuk melupakan masa lalu adalah memenuhi hidup ini dengan masa sekarang dan menyiapkan diri untuk masa akan datang .
Isilah hari Ini dengan kegiatan-kagiatan bermanfaat, dan rencanakan hari esok dengan kontribusi mulia. Kegiatan hari ini akan membuat kehidupan hari Ini dan esok penuh kebahagiaan dan sukacita.