Buddha penuh dengan kasih sayang dan kebijaksanaan, memahami bagaimana dan apa yang
harus diajarkan kepada setiap individu sesuai dengan tingkat pemahaman masing-masing. Tarcatat Ia kadang berjalan
jauh hanya demi menolong satu orang untuk menunjukkan jalan yang benar. Ia
penuh kasih sayang dan memerhatikan murid-muridnya, selalu memantau kemajuan
dan kesehatan mereka. Saat tinggal dipetapaan, Ia sering mengunjungi orang
sakit. Rasa kasih sayangnya
kepada orang sakit tercermin dari nasihatnya: “Ia yang merawat orang sakit,
berarti merawat Saya.” Buddha menjaga peraturan dan disiplin berdasarkan rasa
saling menghormati.
Para raja dizaman
itu tidak dapat mengerti bagaimana Buddha bisa mempertahankan peraturan
dan displin semacam itu dalam komunitas petapa, sementara ia sebagai seorang
raja dengan wewenang untuk menghukum, tidak dapat menjaganya sebaik itu dalam
pemerintahannya. Metode Buddha adalah membuat orang bertindak dari pemahaman
dalam dirinya dan bukan membuat mereka bertindak dengan penerapan hukum dan
ancaman hukuman.
Banyak kekuatan ajaib dikaitkan dengan Buddha, namun Ia tidak menganggap penting
hal ini. Bagi Buddha,
keajaiban terbesar adalah membabarkan kebenaran dan membuat seseorang
menyadarinya. Seorang guru dengan kasih yang mendalam, Ia tergerak oleh
penderitaan dan bertekad membebaskan manusia dari belenggu dengan suatu
sistem berpikir dan cara hidup yang rasional.
Buddha tidak
menyatakan telah menciptakan dunia, fenomena semesta, atau hukum semesta yang
disebut Dhamma. Walaupun digambarkan sebagai Lokavidu atau Yang Mengetahui
Dunia, Ia tidak dianggap sebagai penjaga tunggal hukum universal. Ia dengan
bebas menyatakan bahwa Dhamma, bersama dengan kerja semesta, adalah abadi, tak
mengenal waktu, tak berpencipta. Segala sesuatu yang tersusun disemesta adalah
subyek dari bekerjanya Dhamma. Apa yang Buddha lakukan, seperti semua Buddha
lain sebelum dirinya adalah menemukan kembali kebenaran mutlak dan
membabarkannya kepada umat manusia. Dalam menemukan kebenaran itu, Ia juga
menemukan jalan yang mana orang dapat membebaskan diri sendiri secara mutlak
dari siklus tersusun yang tiada akhir, yang selalu penuh dengan ketakpuasan dan
ketik pastian.
Semoga bermanfaat