Subscribe Us

Selamat Datang Di Dharmaduta Inspiratif : https://www.damaduta.net

Prinsip-Prinsip Pencari Kebenaran

Belajar dengan penuh keyakinan dan tahu cara menggunakan ingatan atau memory yang lampau yang diliputi oleh kebahagiaan dan penuh kegembiraan, gunakan untuk membangkitkan Piti atau Kegiuran di dalam pikiran, semuanya bisa dipakai juga untuk membebaskan dari semua keruwetan yang masuk di dalam kekosongan, Jernih bersih dengan Kebijaksanaan dipakai atau digunakan setiap saat. Tapi ingat harus tegas buang semua kesedihan, kekecewaan di dalam harapan yang tak didapatkan, semua yang negatif ini jangan dibangkitkan lagi di dalam pikiran kita bersama.

Belajar dangan mahir di dalam memory yang bermanfaat bukan memory yang mengajarkan menjadi orang yang Fanatik Tampa kebijaksanaan yang bisa memilih dan memilah dengan penuh Keberanian dengan prinsip bila jalan itu gelap harus berani katakan itu gelap dan salah jalan. Tapi bila itu benar membawa menuju Terang dan Bahagia harus juga berani katakan bahwa itu benar menuju terang. Itulah pedoman penggunaan memory yang tepat arah, tepat gunanya, tepat mendatangkan manfaat yang luar biasa, barulah kita dapat manfaat yang sebesar-besarnya dengan memiliki Memory yang mendatangkan manfaat yang luar biasa. Jangan Asal Percaya yang ternyata menciptakan Kebodohan.

Kalama Sutta memberikan prinsip-prinsip yang harus diikuti oleh pencari kebenaran dan berisikan standar yang digunakan untuk menilai segala sesuatu. Kalama Sutta merupakan kerangka dasar Dhamma. Empat penghiburan yang diajarkan dalam sutta ini yaitu menyebutkan batasan yang diizinkan Sang Buddha untuk meragukan penilaian mengenai hal-hal di luar kognisi pada umumnya. Penghiburan itu menunjukkan bahwa alasan bagi kehidupan yang bermoral tidak harus bergantung atas kepercayaan terhadap kelahiran-kembali atau sebab-akibat, melainkan atas kesejahteraan mental yang diperoleh setelah mengatasi keserakahan, kebencian, dan kebodohan batin.

Hal-hal yang bila dilakukan akan menuju kepada keburukan dan kerugian adalah keserakahan, kebencian, dan kebodohan batin. Buddha katakan Para Kalama, bila kalian sendiri mengetahui: 'Hal-hal ini baik; hal-hal ini tidak dapat disalahkan; hal-hal ini dipuji oleh para bijaksana; bila dilakukan dan dijalankan, hal-hal ini akan menuju pada keuntungan dan kebahagiaan', masuklah dan berdiamlah di dalamnya. Hal-hal yang bila dilakukan akan menuju kepada keuntungan dan kebahagiaan adalah hapusnya keserakahan, kebencian, dan kebodohan batin.

Empat Kediaman Luhur, yakni kasih sayang, welas asih, kegembiraan dalam berempati, dan keseimbangan batin. Dengan berdiam–setelah dengan pemikiran kasih sayang, welas asih, sukacita dalam berempati, dan keseimbangan batin meliputi satu penjuru; demikian pula penjuru kedua, demikian pula ketiga, demikian pula keempat; demikian pula ke atas, bawah, dan ke sekeliling; dia berdiam, setelah meliputi–karena di dalamnya ada kehidupan semua makhluk hidup–di mana pun, di seluruh dunia, dengan pemikiran ketenangseimbangan yang luhur, agung, tanpa batas, yang terbebas dari kebencian maupun kedengkian.

Empat Penghiburan, dengan memiliki pikiran yang bebas dari kebencian seperti itu, pikiran yang bebas dari kedengkian seperti itu, pikiran yang bebas dari kekotoran seperti itu, dan pikiran yang dimurnikan seperti itu, merupakan orang yang olehnya empat penghiburan itu ditemukan, di sini, dan kini.

Penghiburan Pertama: "Andaikan saja ada kehidupan di masa-depan dan ada buah, ada hasil, dari perbuatan-perbuatan baik maupun buruk yang telah dilakukan. Maka mungkin saja setelah hancurnya tubuh setelah kematian, aku terlahir kembali di alam surga, yang mempunyai keadaan kebahagiaan".

Penghiburan Kedua: "Andaikan saja tidak ada kehidupan di masa-depan dan tidak ada buah, tidak ada hasil, dari perbuatan-perbuatan baik maupun buruk yang telah dilakukan. Walaupun demikian, di dunia ini, di sini dan kini, karena bebas dari kebencian, bebas dari kedengkian, aku menjaga diriku aman dan sehat, serta bahagia".

Penghiburan Ketiga: "Andaikan saja (hasil-hasil) kejahatan jatuh pada pelaku kejahatan. Namun, aku tidak memiliki pemikiran untuk melakukan perbuatan buruk pada siapa pun juga. Maka, bagaimana (hasil-hasil) kejahatan dapat mempengaruhi aku yang tidak melakukan perbuatan buruk apa pun ?" Penghiburan Keempat: "Andaikan saja (hasil-hasil) kejahatan tidak akan jatuh pada pelaku kejahatan. Maka aku melihat diriku dimurnikan dalam semua hal".

Semoga bermanfaat