Kisah ketika Mahatma Gandhi
sedang belajar hukum di University College London, ada seorang professor yang tidak menyukai
Gandhi. Suatu hari ketika Professor itu sedang makan siang di kantin kampus, Gandhi datang dan duduk disampingnya
sambil membawa makan siangnya. Professor itu berkata "Gandhi apakah anda tidak mengerti bahwa seekor kucing dengan
seekor burung tidak pernah duduk
berdampingan untuk makan. Gandhi
bagai orang tua yang menatap anak nakal dan menjawab dengan tegas "jangan khawatir Prof, saya akan segera terbang" dan
ia segera ngeloyor ke meja lainnya. Dari kejadian ini siapa kucing dan siapa burung menjadi jelas.
Muka Professor itu langsung merah
penuh kemarahan dan memutuskan untuk balas dendam. Hari berikutnya di dalam
kelas dia sengaja mengajukan pertanyaan ke Gandhi di depan mahasiswa lain dengan berkata Gandhi andai kamu sedang
berjalan tiba-tiba menemukan paket berisi satu tas penuh dengan uang dan satu tas
penuh dengan kebijaksanaan, mana yang kamu ambil. Tanpa ragu Gandhi menjawab "ya uang lah Pak Prof". Professor itu tersenyum
sinis dan tertawa ha...ha...ha dan berkata dengan
bangga: Jika itu aku, maka aku akan mengambil kebijaksanaan. Dengan santai
Gandhi menjawab "seseorang itu biasanya mengambil apa yang
tidak dia punyai Prof". Professor itu hilang
akal, tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dengan
penuh kemarahan dia menulis kata "idiot" pada lembar jawaban ujian
Gandhi dan memberikan ke Gandhi.
Gandhi mengambil dan duduk sambil
berusaha keras tetap tenang. Beberapa
menit kemudian Gandhi berdiri dan menghampiri Sang Professor seraya berkata
dengan sangat sopan "Prof... anda baru saja menanda tangani lembar jawaban
ini tapi belum memberi nilai".
Dari cerita ini dapat memberikan pembelajaran bagi kita:
Bersikaplah Tenang dan Bijak
apabila ada Orang yang membenci kita. Sebab semakin dia membenci kita semakin banyak kebodohan yang akan
dibuatnya. Di dalam dunia
yang penuh dengan kompetisi, ingatlah untuk tetap Rendah Hati dan Tenang.
Jangan Emosi agar Kita juga tidak
bertindak Bodoh. Jaga dirikita agar
tetap pada posisi Hati Baik, Pikiran Baik. Dengan demikain, maka apa yang terucap juga hal
yang Baik dan Bijaksana.
Kata-kata mu adalah tanda kepribadian mu. Tetaplah tenang, ketika kita tenang kita
bisa menerima hikmat yang Luar Biasa. Jika ada orang yang membicarakan kekuranganmu tersenyumlah.
Tersenyumlah karena kekuranganmu saja membuat mereka
perhatian, apalagi kelebihanmu. Ingat orang bodoh sibuk
membicarakan kelemahan dan kekurangan Orang Lain, orang pandai sibuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan
dirinya akhirnya kelak ia menjadi orang yang hebat.