Subscribe Us

Selamat Datang Di Dharmaduta Inspiratif : https://www.damaduta.net

Dua Pola Pikir Perlu Diperhatikan

Dalam agama Buddha menganal tiga dimensi waktu yaitu dulu, sekarang dan akan datang yang mempengaruhi kehidupan manusia. Kelahiran dulu menentukan kehidupan sekarang, kehidupan sekarang menentukan kehidupan yang akan datang. Oleh karena itu, demi hidup lebih gembira dan tenteram maka Pola pikiran perlu diperhatikan. Pola berpikir manusia terdiri dari dua  yaitu:

1.    Pola berpikiran pendek

Orang yang memiliki pola pikir ini cirinya mudah putus asa, gampang nekat, ambil keputusan hidupnya seperti berjudi, cenderung asal-asalan. Lupa bahwa hidup itu nyata, bukan tebak-tebakan. Sehingga nasib yang terlahir sudah beruntung juga mudah dirusak. Karena pola pikir yang pendek, mau cepat cepat sukses, kaya, dihargai orang. Ketemu kesulitan, jiwa pengemisnya yang muncul, mengharap dilindungi, dibantu orang lain, dewa, dan sebagainya. Cara-cara hidup demikian, dia tidak bisa bertanggung jawab kepada orang tua atau keluarga dan lingkungannya. Tidak terpikir olehnya, umur makin bertambah tetapi tidak ada kedewasaan dan kebijaksanaan. Inilah pola pikir pendek yang dimaksud.

2.    Pola berpikir panjang

Pola berpikirnya ini jauh maju kedepan, pola berpikirnya pertumbuhan. Ia tahu waktu, tidak bisa menunggu dia!. Oleh karena itu, dia tidak mau hidupnya berjudi, untung untungan. Dia maunya masa depannya lebih pasti, lebih baik dari sekarang, ada kemajuan. Dia tidak mau masa depannya terhina. Untuk itu, ketemu kesulitan, dia bisa merubah diri, dia bisa belajar, membuang kebiasaan-kebiasaan yang buruk. Dia tidak malas, dia tidak hidup dalam berharap, tetapi dia hidup rajin berbuat yang pantas!. Dia tidak sia-siakan waktu, karena dia sudah sadar, hidup ini nyata, hidup ini investasi jangkah panjang, seumur hidup, demi masa depannya.

Dari uraian di atas maka marilah kita berpikir panjang atau jangkapanjang. Yakinlah akan hukum karma, perbuatan sendiri yang akan menjadi jaminan hidupnya, dia harus berbakti, balas budi kepada orang tua, keluarga atau orang-orang yang berguna untuknya. Terlihatlah perubahan demi perubahan sikap perbuatannya dan kehidupannya lebih mantap. Dia yakin, hanya membuat dirinya kuat, maju, berguna, yang menjadi jaminan masa depan dirinya.

Hanya dirinya kuat, berguna, bisa hidup yang pantas, baru hidup bernilai di dunia ini. Untuk itu, kita harus rajin, semangat, menghargai waktu dan bergaul dilingkungan yang pantas, membuat diri kuat, hidup berarti dan bernilai. Karena hidup bukan berjudi, hidup investasi jangka panjang, bahkan seumur hidup.

Semoga bermanfaat