Subscribe Us

Selamat Datang Di Dharmaduta Inspiratif : https://www.damaduta.net

Pentingnya Memiliki Kesadaran

Alkisah, seorang Maha Bhikkhu yang hidup sederhana, tetapi para raja dan ratu memujanya. Ratu menyentuh kakinya, dan memberikan mangkuk emas yang dihiasi berlian sebagai pengganti mangkuk kayu yang dimiliki Maha Bhikku itu. Seorang pencuri ulung melihat kejadian itu dan mengikuti Bhikkhu itu hingga ketempat tinggalnya. Bhikkhu itu tahu dia diikuti pencuri, dan sampai di tempat tinggalnya dia melemparkan mangkuk emas berhiaskan berlian itu ke luar jendela seperti halnya barang yang tidak berharga. Pencuri itu kaget dan bingung melihatnya. Pencuri itu lalu mendekati Maha Bhikkhu dan berkata, “terima kasih Bhante. Bhante adalah orang yang langka, membuang barang berharga seperti barang yang tidak berharga”

Maha Bhikkhu itu tersenyum dengan penuh kedamaian. Pencuri tersebut terpesona melihat kedamaian Maha Bhikkhu itu dan berkata, “saya merasa iri dengan Bhante, adakah kemungkinan bagi saya suatu hari mencapai tingkat kesadaran seperti Bhante?” Maha Bhikkhu itu menjawab, “ sangat mungkin dan itu adalah potensi untuk setiap orang.”

Pencuri itu berkata, “saya telah berkali-kali menemui orang suci dan mereka semua meminta saya berhenti mencuri. Saya telah mencoba berkali-kali tetapi selalu gagal. Tampaknya sifat dasar saya adalah pencuri.” Maha Bhikkhu itu berkata, “mereka semua pastilah pernah mencuri, sehingga meminta kamu meneladani mereka. Sekarang pergilah mencuri dan lakukan segala sesuatunya sebaik mungkin.”

Pencuri itu terkejut, “lalu apa saran Bhate selanjutnya?” Maha Bhikkhu itu berkata, “saran saya jika Anda sedang mencuri, mencurilah dengan "sadar". Saat masuk ke dalam rumah orang, buka pintu, dan ambil barang dengan penuh kesadar, lalu laporkan kepada saya setelah tujuh hari.”

Setelah tujuh hari, pencuri itu datang, membungkuk, menyentuh kaki Maha Bhikkhu itu dan berkata, ”Bhante adalah orang yang hebat dan luar biasa. Saya sudah mencobanya dan kenyatannya: jika saya sadar, saya tidak bisa mencuri; jika saya mencuri saya tidak sadar. Saya hanya bisa mencuri ketika saya tidak sadar. Ketika saya sadar semuanya tampak begitu bodoh, sangat tidak bermakna. Apa yang saya lakukan? Untuk apa? Besok saya bisa mati kalu ketahuan. Dan mengapa saya terus melakukan hal semacam ini? Saya memiliki lebih dari yang saya butuhkan; bahkan selama beberapa generasi saja sudah tercukupi. Semua itu terlihat tidak berarti sehingga saya segera berhenti. Selama tujuh hari saya masuk ke dalam rumah orang dan keluar dengan tangan kosong. Dan menjadi sadar itu sangat indah. Saya telah mencicipi untuk pertama kalinya, dan itu hanya rasa kecil sekarang saya bisa membayangkan betapa Master menikmati, betapa Master merayakannya. Sekarang saya tahu bahwa Master adalah raja sejati. Sekarang saya tahu bahwa Master memiliki emas asli dan kami bermain dengan emas palsu.” Akhirnya Pencuri itu menjadi murid Maha Bhikkhu itu.

Cerita ini memberikan pencerahan kepada kita bawa begitulah pentingnya kesadaran, ketika "sadar", maka kita tidak akan melakukan perbuatan-perbuatan jahat. Ketika marah, benci, banyak yang tidak menyadarinya, sehingga marah, benci bertahan lama. Berjam-jam berhari-hari berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun bila teringat peristiwa itu.

Tetapi bila kita segera menyadarinya maka perasaan marah tidak akan berkembang dengan cacian dan makian, ketika kita "segera sadar" sedang marah, benci, kita bisa menghindar dan tidak mengucapkan kata-kata yang menyakitkan yang berulang-ulang seperti gema itu.

Saat marah, segera sadar sedang marah, jangan mengucapkan kata-kata, segera menghindar. Setelah perasaan marah ini reda, komunikasi bisa diteruskan lagi. Begitu juga dengan perasaan galau, termenung, irihati, cemburu, egois, sakit hati dan sejenisnya.

Saat sedang mau makan, sadari sedang mau makan, dan ucapan kata-kata ini: saya mau makan, terima kasih kepada semua yang berkontribusi terhadap makanan ini, semoga semuanya selalu sehat, sejahtera, dan semoga semua makhluk berbahagia. Sadari juga bahwa makan untuk kesehatan, dan untuk kelangsungan hidup bukan untuk kesenangan.

Mari bersama-sama kita terus melatih pikiran sadar, sering-sering juga ulangi pertanyaan ini didalam diri kita: “saat ini apa yang sedang saya lakukan, pikirankan, dan ucapankan", jika berbuat berpikir berucap yang negatif, segera sadari dan rubah jadi positif lagi. Latihlah secara terus menerus sehingga kesadaran kita semakin mantap.

Semoga Bermanfaat.