Ada
sebuah cerita, pada tiga puluh tahun yang lalu, seorang istri
pengusaha di Amerika tak sengaja kehilangan tasnya di dalam rumah sakit. Sang pengusaha tampak sangat gelisah, lalu
berusaha mencarinya pada malam itu juga. Karena
di dalam tasnya tidak hanya berisi seratus ribu dolar AS atau sekitar Rp. 1.5
miliar, tapi juga ada informasi pasar yang sangat rahasia.
Ketika si pengusaha tersebut,
tiba di rumah sakit, dia melihat seorang anak
perempuan kurus sedang berjongkok. Anak itu tampak menggigil di sudut koridor rumah
sakit yang sunyi sambil mendekap sebuah tas. Si
pengusaha langsung mengenali itu adalah tas isterinya yang jatuh.
Setelah
ditanya menjadi ketahuan kalu anak ini ke rumah sakit menemani ibunya
yang sakit keras. Ibu
dan anak yang tidak mampu ini,
telah menjual semua barang-barang yang bisa dijual. Uang yang terkumpul juga hanya cukup untuk
biaya pengobatan semalam adan ternyata apabila tidak ada uang, maka besok akan
dikeluarkan dari
rumah sakit.
Malam itu, anak yang tak berdaya mondar-mandir di koridor
rumah sakit. Dia menatap ke atas dan berdoa, agar
bertemu
dengan seseorang yang baik hati untuk menyelamatkan ibunya. Tiba-tiba, tas yang terselip di bawah ketiak
seorang wanita yang turun dari
lantai atas jatuh tanpa disadarinya ketika
melewati koridor rumah sakit.
Mungkin ia merasa masih ada
sesuatu di bawah ketiaknya, sampai-sampai tidak sadar tasnya jatuh. Saat itu hanya ada anak itu sendiri di koridor. Dia berjalan mengambil tas itu, kemudian
bergegas berlari ke pintu. Sayangnya
wanita itu telah naik ke sebuah mobil dan lewat dihadapannya. Anak itu kembali ke kamar pasien tempat ibunya dirawat. Ketika dia membuka tas itu, ibu dan anak ini
pun terkejut
melihat tumpukan uang tunai di dalamnya.
Detik itu juga, terlintas
dalam benak anak itu kalau
uang itu bisa digunakan untuk menyembuhkan sakit ibunya, tetapi ia menyadarinya kalu itu bukan milik
dia. Ibunya meminta putrinya ini untuk mengembalikan tas itu ke
koridor, menunggu pemiliknya datang mengambilnya. Anak ini menyadarinya kalau orang yang kehilangan uang itu
pasti sangat cemas.
Pengusaha
ini
pun mendapatkan kembali tasnya. Dia terharu dengan perilaku anak itu. Akhirnya ia berupaya membantu perawatan ibu anak itu. Sayangnya
meskipun si pengusaha ini sudah
berusaha semaksimal mungkin, ibu anak ini tak
terselamatkan. Akhirnya, dia
meninggalkan anak perempuannya menjadi sebatang kara di dunia. Pengusaha itu pun
kemudian mengadopsi anak yang ditinggalkan
ibunya ini, merawat dan menyekolahkannya.
Setelah mendapatkan tasnya, pengusaha itu bukan saja mendapatkan
kembali 100.000 dollar AS miliknya, tapi yang terpenting adalah informasi pasar
yang hilang itu akhirnya didapatkan kembali. Itu
membuat bisnis pengusaha ini
seketika melonjak dan menjadi milyuner. Anak itupun diadopsi oleh pengusaha itu sejak ibunya meninggal dan akhirnya telah menamatkan kuliahnya
dan membantu bisnis sang milyuner.
Dari cerita ini mengajarkan
kita bahwa semestinya yang harus kita lakukan dalam hidup ini adalah membantu
orang lain, dan kita juga ikut cemas dengan apa yang dicemaskan orang lain
apalagi berhubungan dengan kita, dan hal yang paling tidak patut kita lakukan
adalah serakah dengan mengambil bukan hak
dan milik
kita.
Ingatlah
hukum tabur tuai:
- Jika anda mempersulit urusan orang lain, maka suatusaat anda juga akan dipersulit orang lain
- Jika Anda bersikap dingin pada
orang lain, maka orang lain juga akan bersikap seperti itu pada anda.
- Jika Anda sering mengkritik orang lain, Anda juga akan mendapatkan banyak kritik.
- Jika Anda selalu memasang muka cemberut, orang lain juga akan membalasnya seperti itu.
- Semua yang Anda berikan, akan
kembali kepada Anda. Selama
Anda akan selalu bersikap baik,
Anda telah menang,
Sebagaimana
ajaran yang diajarkan Sang Buddha bahwa apabila anda membenci atau berperilaku buruk atau jahat pada orang lain, maka
dengan sendirinya anda juga akan mendapatkan balasan yang sama bahkan mungkin
lebih dari itu.
Sebagaimana
dalam Hukum Karma dikatakan apa yang kamu tanam itulah yang kamu tuai atau petik. Segala sesuatu yang anda lakukan pada orang
lain itulah yang Anda lakukan pada diri anda sendiri. Jadi jika Anda ingin mendapatkan sesuatu, maka
anda harus membiarkan orang lain mendapatkannya dulu. Jika Anda ingin berteman dengan seorang teman
yang tulus, Anda harus bersikap/berteman tulus dulu padanya. Jika anda ingin bahagia, maka bawalah sukacita
pada orang lain.
Hal yang perlu kita lakukan diantaranya adalah:
- Berterima kasih pada orang yang memberi anda kesempatan.
- Berterima kasih pada orang yang memberimu kearifan.
- Berterima kasih pada orang-orang yang menemanimu sepanjang jalan.
- Selalu dan teruslah berbuat baik, sekecil apa pun itu.
- Bekerja dengan tekun dan tidak berulah,
- cari dan usahakan solusi ketika ada permasalahan
Hal terbaik yang bisa juga kita lakukan untuk diri sendiri adalah
berbuat lebih banyak kebajikan untuk
orang lain. Saat kita membantu orang lain,
tidak berarti kita akan kehilangan. Membantu
orang lain sama dengan memberi sebuah jalan pada kita sendiri. Dalam hal ini
kurangilah egois, lebih peduli pada orang lain, maka
dunia kita akan penuh dengan cahaya dan pesona.
Demikian artikel pencerahan ini semoga bermanfaat