Dalam Avatamsaka Sutra dikatakan: setelah memuji pahala serta kebajikan Tathagata yang demikian besar dan banyak, Bodhisattva Mahasattva Samanthabadra bersabda kepada para Bodhisattva serta seorang pemuda suci (Kumara) bernama Sudhana : “Putra yang berbudi, ketahuilah, jasa-jasa yang dimiliki para Tathagata sungguh banyak sekali. Apabila semua Buddha di sepuluh penjuru menceritakannya terus menerus selama kalpa yang tak terhitung bagaikan titik debu di tanah Buddha yang tak terbilang tanpa berhenti, pahala dan kebajikan itupun tak dapat diungkapkan seluruhnya. Bagi mereka yang ingin menyempurnakan jalan menuju pahala dan kebajikan tersebut haruslah berlatih dengan tekun dalam 10 pelaksanaan prilaku dan ikrar (Samanthabadra). Sepuluh tekad atau ikrar dimaksud adalah:
1. Bernamaskara dan menghormati
Para Buddha
2. Memuji para Tathagata
3. Beramal dan Memberi
persembahan
4. Menyesal dan bertobat atas
karma buruk
5. Ikut bergembira atas jasa
kebajikan yang dilakukan makhluk lain
6. Memohon perputaran roda Dharma
7. Mengundang Buddha untuk
berdiam di dunia
8. Selalu belajar dan
mempraktikkan Buddha Dharma
9. Menuruti keinginan para
makhluk
10. Melakukan pelimpahan jasa dengan ketulusan jiwa.
Lebih lanjut dikatakan, pada suatu waktu, ada seorang murid bertanya dan memohon bimbingan dari seorang Maha Guru. Murid tersebut bertanya: ”Metode dan pratik membina diri dalam kehidupan sehari-hari yang cocok buat saya apa?” Maha Guru menjawab: “praktikkanlah Sepuluh Tekad Bodhisatva Samantabhadra dalam kehidupanmu sehari-hari”. “Lakukan dengan kesungguhan hati dan ketulusan, maka kamu akan memahami hakikat kehidupan, memahami hakikat “DIRI” sendiri”. Maha Guru menambahkan!.
Kemudian Maha Guru menjelaskan
secara rinci praktik dari Samantabhadra yang harus menjadi pedoman bagi umat
Buddha, khususnya Mahayana, agar bisa mempraktikkan jalan Bodhisatva dalam
kehidupannya dan benar-benar bisa terbebas dari belenggu duniawi dan terbebas
dari penderitaan.
Semoga bermanfaat