Hidup ingin terus tenang, lancar, bahagia, sehat,
beruntung dan bahagia tanpa pernah menghadapi dan mengalami hal sebaliknya adalah sesuatu yang mustahil. Karena hidup ini memang
bagaikan air laut yang tidak akan mungkin tanpa ada riak gelombang, artinya
disela-sela kabahagian pasti ada keinginan yang tidak sesuai harapan.
Tetapi bila kita membiasakan diri dan siap menghadapi keadaan
yang tidak selalu tenang tidak selalu sehat tidak selalu lancar dan bahagia dengan pikiran-pikiran
positif, maka sikap batin yang bijak ini justru membawa kita ke kebahagian
bukan penderitan yang berlarut-larut. Oleh karena itu, kita sebagai manusia
harus siap menghadapi kemungkinan yang tidak sesuai harapan. Seperti ketika
kita berjalan dijalan raya, harus selalu siap karan tidak ada jalan yang terus rata
begitulah kehidupan ini.
Apapun keadaannya harus diterima dan
yakinlah bahwa hidup ini
terus mengalami perubahan. Zaman kezaman kurang lebihnya sama,
sabagaimana orang tua
kita tidak mungkin mengalami keadaan persis ini tetapi mereka juga pasti mengalami tantangan kehidupan
yang tidak kalah berat.
Umur bukan patokan bijaksana menghadapi kehidupan, ada yang
sudah berumur masih histeris menghadapi tantangan hidup, dan ada yang masih
muda, bisa tersenyum, menghadapi permasalahan hidup.
Banyak yang terperosok jatuh di lubang yang sama, masalah
yang sama beberapa kali, berulang-kali dimasalah yang itu itu saja karena tidak
mengambil pelajaran dari permasalahan yang dihadapi. Dan apabila tidak
mengambil pelajaran dari masalah yang sama, maka akan menghadapi masalah itu
itu saja sampai tua. Inilah ciri-ciri manusia yang tidak bijak menghadapi
kehidupan. Petik dan ambil pelajaran, buat kesimpulan dari masalah yang sudah
dilewati, sehingga tidak masuk lagi ke permasalahan yang sama. Juga bisa
mengambil pelajaran dari permasalahan yang dihadapi orang lain disekitar kita untuk di jadikan pelajaran menghadapi
kenyataan hidup, karena biasanya banyak tontonan itu juga refleksi dari
kehidupan nyata. Belajar terus belajar, hidup adalah untuk terus belajar
bijaksana.
Berlaku dan bertindaklah seperti peselancar, walau gelombang
tekanan kehidupan datang, tetap kita tetap tenang di atas papan kehidupan. Saat gelombang tekanan kehidupan datang
silih berganti, diperlukan pikiran positif, doa, dan apresiasi positif, keyakinan,
semangat, kesabaran, ketenangan dan bijak di dalam menyingkap rahasia-rahasia kehidupan. Tidak ada yang
terjadi begitu saja, pasti ada sebab akibatnya, begitu juga dengan permasalahan hidup,
tidak muncul begitu saja, ada sebab akibatnya, akibat dari perbuatan yang sudah
dilakukan, harus berani bertanggung jawab menyelesaikannya.
Jika ingin mengambil keputusan penting, atau
kebijakan-kebijakan, pikirankan resiko terberat yang mungkin terjadi. Sebelum
mengambil keputusan penting jangan pikir yang baik-baik saja. Bila resiko
terberat itu bisa dihadapi maka keputusan ini boleh diambil, namun bila tidak, janganlah berjudi dengan
kehidupan dengan bahasa untung-untungan.
Setiap keluarga ada masalah-masalah sendiri yang susah
diceritakan keluar, setiap pribadi ada masalah sendiri-sendiri baik tua muda,
miskin, maupun kaya.
Semakin banyak masalah yang dihadapi dengan benar maka semakin bijaklah kita menghadapi kehidupan.
Semoga semua masalah terselesaikan dengan hasil yang
memuaskan dan mendapatkan pelajaran berharga dari masalah yang dihadapi.
Menghadapi permasalahan diperlukan waktu untuk merenung, dan meditasi adalah yang terbaik. Setelah
meditasi, ada sesi diam merenungkan Kehidupan, dengan duduk diam tenang,
pikiran bijak akan muncul.
Dalam Dhamappada Syair 21 dikatakan: kewaspadaan adalah jalan menuju kekekalan. Kelengahan adalah jalan menuju kematian. Orang yang waspada tidak akan mati, tetapi orang yang lengah seperti orang yang sudah mati. Demikian ini dibuat semoga dapat bermanfaat.