Sesungguhnya medan peperangan terbesar berada di pikiran kita. Hal
ini terjadi karen pikiran sangat kuat dan dapat
mempengaruhi kehidupan kita. Ada pepatah mengatakan: “menabur dalam pikiran
akan menuai tindakan; menabur tindakan akan menuai kebiasaan; menabur kebiasaan
akan menuai karakter. Pikiran kita seumpama tanah, tanah tidak pernah peduli terhadap jenis benih apa yang hendak kita tanam. Jika kita menabur benih padi, tanah akan meresponsnya lalu
menumbuhkan padi begitu juga apabila
kita menabur benih sawi maka tanah akan meresponnya lalu menumbuhkan sawi.
Apapun yang kita tanamkan
dalam pikiran, entah itu hal-hal yang
baik atau buruk, pikiran kita akan segera menerima, merespon dan menumbuhkannya.
Sadar atau tidak, sering kali
kita memperkatakan hal-hal buruk tentang diri kita sendiri, misalnya: hidupku penuh masalah, aku tidak akan berhasil, sakitku tidak akan sembuh, aku bodoh dan miskin, masa depanku suram,
dan sebagainya. Hal-hal negatif yang
kita ucapkan itu akan direspons oleh pikiran kita dalan bentuk sikap dan
tindakan, yang pada
gilirannya akan menghasilkan sesuatu yang sama seperti yang kita
tanamkan dalam pikiran kita. Oleh sebab itu, tanamkan
hal yang positif dibenak
kita, maka kita akan menjadi luar biasa. Oleh karena itu, pelihara pikiran yang baik dan benar. Pikiran
positif yang harus dengan kearifan bisa membedakan mana yang baik dan benar.
Mari biasakan untuk selalu berpikir
positif: saya sangat
beruntung, hidupku penuh berkah, saya pasti mampu mengatasi masalah ini, masa depanku pasti cerah, hari
ini saya pasti penuh semangat, saya sangat bersyukur pada tuhan atas apa yang saya miliki saat ini. Saya akan
berjuang dan berjuang terus, tuhan, pasti buka jalan, tuhan pasti menolong,
saya sangat sehat. Sebagaimana
dalam:
Dhammapada Bab I Syair I: Manopubbaṅgammā dhammā,,Manoseṭṭhā manomayā, Manasā ce paduṭṭhena, Bhāsati vā karoti vā, Tato naṃ dukkham anveti, Cakkaṃ va vahato padaṃ. Artinya: Pikiran adalah pelopor dari
segala sesuatu, Pikiran adalah
pemimpin, Pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat
dengan pikiran jahat, Maka
penderitaan akan mengikutinya, Bagaikan
roda pedati mengikuti langkah kaki lembu yang menariknya.
Dhammapada Bab I Syair I: Manopubbaṅgamā dhammā, Manoseṭṭhā manomayā; Manasā ce pasannena, Bhāsati vā karoti vā; Tato naṃ sukhamanveti, Chāyāva anapāyinī. Artinya: Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, Pikiran adalah pemimpin, Pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran murni, Maka kebahagiaan akan mengikutinya, Bagaikan bayang-bayang yang tak akan meninggalkan bendanya.