Ketika kita tidak mampu menjadi
yang terbaik, maka berperanlah setidaknya jangan memilih untuk menjadi tidak
baik. Saat kita tidak bisa menjadi orang hebat, maka berjuang lah setidaknya
jangan menjadi orang yang menyusahkan. Saat kita tidak mampu untuk memberi, maka
bertahan lah setidaknya jangan menjadi orang yang meminta-minta. Saat sakit
datang menghampiri, maka bersabarlah, Setidaknya masih ada kesempatan sebelum
mati.
Hidup bukan perihal siapa kamu
dahulu, tapi yang terbaik adalah membuktikan siapa aku sekarang. Dunia bukan
ajang untuk pembuktian seberapa kaya harta yang dipunya. Tapi seberapa taat
persiapan kembali dan seberapa banyak amal yang dibekali. Ketika sekedar untuk
tersenyum saja terasa berat, maka setidaknya diam menjadi pilihan untuk tak
selalu menyakiti.
Seberkah-berkahnya pendidikan
adalah terbentuknya pribadi santun, bermanfaat, dan rendah hati. Bukan ajang
gengsi untuk memandang rendah mereka yang kurang beruntung. Biar di kata hidup
ini keras, Tapi tetap berlaku lah dengan hati lembut, karena yang sesungguhnya
di butuhkan adalah perjuangan sejati takkan padam api dihadapkan dengan api.
Kalau kita tidak dapat berhenti mengeluh, maka setidaknya
jaga perilaku agar jangan berbuat seperti apa yang kita keluhkan. Jika kita
merasa terlambat, maka bersyukurlah dan segera perbaiki, dan setidaknya kita
masih punya kesempatan.
Jika merasa masih punya
kesempatan, ya tunggu apalagi, maka berubahlah mulai dari saat ini. Apapun
pilihan mu sebaik-baik penyesalan adalah menjadi yang lebih baik dikehidupan sekarang, karena waktu tak akan pernah kembali, maka jadikanlah setiap
detiknya menjadi berarti.
Jika kita punya pilihan maka pilih yang terbaik, tetapi jika kita tidak punya pilihan maka lakukan yang terbaik. Hidup ini tidak berbicara mengenai seberapa banyak kesalahan dan kekurangan mu dimasa lalu. Tapi tentang bagaimana dalam usaha kamu untuk memperbaiki diri sendiri dan kuat menjalani hari demi hari supaya menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Atta hi attano natho, atta hi
attano gati. Tasma sannamayattanam, assam bhadram va vanijo. Diri sendiri
adalah tuan bagi diri sendiri. Diri sendiri adalah pelindung bagi diri sendiri.
Oleh karena itu, kendalikan dirimu sendiri, seperti seseorang mengendalikan
kuda tungganganya. (Dhammapada, Syair 380).