Subscribe Us

Selamat Datang Di Dharmaduta Inspiratif : https://www.damaduta.net

Pentingnya Kebijaksanaan dan Pengendalian Diri

Suatu ketika, hiduplah seorang guru yang telah tua. Pada zaman itu jumlah sekolah tidak banyak, hanya ada satu guru dan banyak siswa dalam satu sekolah. Guru ini pun mengajarkan banyak hal. Guru ini sangat tersohor dan punya banyak murid, namun ia juga memiliki anak perempuan yang cantik. Semua murid laki-lakinya sangat menyayangi putrinya ini. Pada zaman itu perkawinan diatur oleh orangtua pihak putri.

Suatu hari guru itu datang dan mengumumkan: Dengar, sudah saatnya putriku menikah, dan aku tahu kalian semua menyukainya. Menurut tradisi kami, ia seharusnya menikahi salah satu muridku. Jadi untuk menemukan siapa dari kalian yang akan menikahinya, aku akan memberi kalian sebuah ujian. Ini adalah ujian kebijaksanaan dan kepatuhan, namun ujian ini juga akan memecahkan satu masalahku, yaitu membelikan rumah untuk putriku, padahal aku sangat miskin, tak punya uang. Jadi apa yang harus kalian lakukan adalah mulai minggu depan kalian masing-masing harus pergi ke desa-desa sekitar sini, mengendap-endaplah ke dalam rumah-rumah penduduk dan curilah apa pun yang kalian bisa. Tapi pastikan tak ada seorang pun melihat kalian mencuri.

Barangsiapa bisa mencuri barang paling banyak setelah tujuh hari, karena kepatuhan dan kebijaksanaannya, ia boleh menikahi putriku. Dan semua barang yang kalian curi digabungkan dalam satu tumpukan dan diberikan kepada pasangan mempelai. Itulah perintahnya, pergilah!" Para murid begitu terkejut. Guru meminta mereka mencuri!. Namun mereka semua mencintai sang putri guru, jadi mereka semua berpikir, "Cinta adalah yang terpenting. Aku akan lakukan apa pun demi cinta!" Maka mereka mengendap-endap menuju desa pada malam hari, menunggu para penghuninya terlelap, lalu mengambil apa pun yang bisa mereka ambil. Kemudian mereka membawa barang curian mereka kembali ke guru mereka. Guru akan menanyai mereka apa bentuk rumah yang mereka masuki, dan mencatat dengan teliti siapa berada dimana dan mengambil apa.

Pada akhir tujuh hari, semua murid berkumpul untuk melihat siapa yang menang. Guru mengumumkan, "Kalian semua telah melakukannya dengan baik. Kalian telah mencuri begitu banyak barang, ada cukup banyak disini untuk pasangan mempelai. Namu sebelum aku mengumumkan siapa yang mencuri paling banyak, adakah diantara kalian, yang belum mencuri apa pun?" Salah satu murid mengangkat tangannya. Guru menatapnya dan berkata "mengapa kamu tidak melakukannya, wahai pemuda yang tidak patuh?" Murid muda ini berdiri dan berkata, "Tapi saya patuh, Guru. Saya mengikuti semua perintah Guru." "Kalau begitu, mengapa kamu tidak mencuri?" "Saya telah melakukannya Guru dengan mengendap-endap memasuki desa pada malam hari, lalu menunggu penghuninya terlelap, atau lebih baik lagi ketika mereka meninggalkan rumah. Lalu saya masuk ke dalam dan melihat benda berharga mereka, dan ketika saya hendak mengambilnya, saya ingat Guru berkata bahwa jangan mengambilnya, jika ada yang memerhatikan. Dan saya menyadari ada yang memerhatikan! Saya yang memerhatikan! Saya melihat diri saya mencuri! Ada seseorang disana. Itulah sebabnya saya tidak bisa mengambil apa pun." Guru itu berkata, "Akhirnya! Aku mendapatkan seorang murid bijaksana, sedangkan sisanya hanya murid biasa. Kalian bisa mengembalikan semua barang itu, sebab aku sudah memberitahu penduduk desa sebelumnya dan mereka sudah tahu kalian akan datang. Mereka tidak akan melukai kalian ketika kalian mengembalikan semua barang itu. Aku sudah cukup kaya, aku hanya ingin tahu siapa siswa paling bijaksana, yang mengetahui kapan pun mereka berbuat salah selalu ada orang yang melihatnya, dan ia tidak akan pernah berani mengkhianati putriku, sebab akan selalu ada orang yang mengawasi." Dari cerita ini menyadarkan kita bahwa pentingnya kesadaran diri dan kebijaksanaan sebagaimana seorang murid bijaksana dan punya pengendalian diri yang sangat baik sehingga terpilih menjadi pasangan putri Gurunya. Semoga bermanfaat